Kamis, 21 November 2024 9:22:4 WIB

Tiongkok dan Brasil Bekerja Sama dalam Proyek Teleskop Radio
Teknologi

Eko Satrio Wibowo

banner

Alex Wuensche, ahli astrofisika Brasil (CMG)

Sao Paulo, Radio Bharata Online - Para pakar Brasil memuji peran Tiongkok dalam memajukan kemampuan penelitian luar angkasa Brasil melalui pembangunan teleskop radio utama.

Ahli astrofisika, Alex Wuensche, terlibat erat dalam salah satu proyek penelitian luar angkasa terpenting Brasil, yakni pembangunan teleskop "Baryon Acoustic Oscillations in Neutral Gas Observations (BINGO)" di pedesaan timur laut negara itu, yang akan menjadi teleskop terbesar di Amerika Latin.

Tiongkok merupakan mitra utama dalam proyek tersebut, yang memproduksi sebagian besar peralatan teleskop tersebut. Proyek BINGO merupakan salah satu kolaborasi luar angkasa terbaru yang dimulai pada tahun 1988 ketika Brasil dan Tiongkok menandatangani perjanjian penelitian.

Berbicara kepada China Global Television Network (CGTN) di Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa, Alex Wuensche mengatakan bahwa proyek tersebut telah menciptakan lapangan kerja dan mendorong adopsi teknologi, dan Tiongkok telah memainkan peran penting di dalamnya.

"Kami memiliki keahlian dari Tiongkok, yang membangun teleskop terbesar di dunia saat ini -- FAST, yang berada di barat laut Tiongkok (barat daya). Teleskop itu berukuran 500 meter. Khusus untuk proyek ini, Tiongkok adalah mitra terbaik, menurut saya, yang dapat kami temukan," lanjutnya.

Rencananya adalah mengoperasikan teleskop radio BINGO pada paruh pertama tahun 2025, dengan harapan bahwa teleskop itu akan menjadi contoh sukses lain dari kerja sama Brasil-Tiongkok dalam penelitian luar angkasa.

Hasil lain yang bermanfaat dari kolaborasi Brasil-Tiongkok dalam penelitian luar angkasa adalah pengembangan dan pengoperasian program Satelit Sumber Daya Bumi Tiongkok-Brasil (CBERS). Sumber daya pemantauan bumi ini menyediakan data lingkungan yang penting bagi Brasil dan negara-negara berkembang lainnya, yang mendukung upaya pengendalian deforestasi, pengelolaan air, dan perencanaan kota.

"Program CBERS memiliki poin yang sangat penting. Sejauh yang saya ketahui, ini adalah program pertama di dunia yang merilis data gratis untuk semua orang yang ingin mendapatkannya. Data CBERS tersedia di internet, dan orang-orang yang ingin menggunakan data ini dapat berlangganan secara gratis," kata Adenilson Roberto Da Silva, Koordinator Teknologi Antariksa.

Komentar

Berita Lainnya

Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi

Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB

banner
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi

Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB

banner
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi

Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB

banner
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi

Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB

banner