Jumat, 18 Oktober 2024 16:29:20 WIB
Bank Sentral Tiongkok Luncurkan Fasilitas Pinjaman Ulang Khusus untuk Perkuat Pasar Modal
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Gedung Kantor Bank Sentral Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Bank sentral Tiongkok pada hari Jum'at (18/10) meluncurkan fasilitas pinjaman ulang khusus untuk memandu bank dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan tercatat dan pemegang saham utama mereka untuk pembelian kembali dan peningkatan kepemilikan saham.
Bank Rakyat Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC) mengumumkan keputusan bulan lalu untuk mendirikan fasilitas pinjaman ulang dan Fasilitas Pertukaran Perusahaan Sekuritas, Dana, dan Asuransi atau Securities, Funds and Insurance Companies Swap Facility (SFISF) sebagai bagian dari upaya untuk mendukung perkembangan pasar modal yang sehat dan stabil.
Mulai hari Jum'at (18/10), 21 lembaga keuangan nasional dapat menerbitkan pinjaman yang relevan kepada perusahaan tercatat yang memenuhi syarat dan pemegang saham utama, dan mengajukan pinjaman ulang kepada PBOC pada bulan pertama kuartal berikutnya. Untuk pinjaman yang memenuhi persyaratan, PBOC akan memberikan dukungan pinjaman ulang sebesar 100 persen dari pokok pinjaman.
Skala pinjaman ulang awal adalah 300 miliar yuan (sekitar 655 triliun rupiah) dengan suku bunga 1,75 persen. Fasilitas tersebut dapat tersedia untuk berbagai jenis perusahaan terlepas dari kepemilikannya, menurut bank sentral.
Untuk SFISF yang juga mulai beroperasi pada hari Jumat, bank sentral mengatakan bahwa instrumen tersebut memungkinkan perusahaan sekuritas, dana investasi, dan asuransi yang memenuhi syarat untuk menggunakan aset mereka termasuk obligasi, ETF saham, dan kepemilikan dalam konstituen Indeks CSI 300 sebagai agunan dengan imbalan aset yang sangat likuid seperti obligasi pemerintah dan surat utang bank sentral.
Sejauh ini, total 20 perusahaan sekuritas dan dana investasi telah disetujui untuk berpartisipasi dalam operasi SFISF.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB