Jumat, 12 Juli 2024 11:25:9 WIB
Menurut laporan tersebut
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Hu Dajian, Asisten Presiden CFLP (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Perusahaan-perusahaan Tiongkok mengalami lompatan pertumbuhan dalam pengadaan digital tahun lalu, yang telah mengasah efisiensi produksi dan kompetensi pasar, menurut laporan resmi yang dirilis pada hari Kamis (11/7).
Menurut Laporan Pengembangan Pengadaan Digital 2024 yang dirilis oleh Federasi Pembelian Logistik Tiongkok atau China Federation of Logistics Purchasing (CFLP), total pengadaan material perusahaan Tiongkok mencapai 175,4 triliun yuan (sekitar 390 ribu triliun rupiah) pada tahun 2023, naik 1,1 persen dari tahun ke tahun.
Pembelian produksi industri mencapai 96,7 triliun yuan (sekitar 215 ribu triliun rupiah), turun 6,8 persen dari tahun ke tahun, pembelian ritel dan grosir mencapai 69,2 triliun yuan (sekitar 153.871 triliun rupiah), naik 7,2 persen dari tahun ke tahun.
Dalam hal metode pengadaan, total pengadaan digital Tiongkok sekitar 17,2 triliun yuan (sekitar 38.245 triliun rupiah) pada tahun 2023, naik 15,2 persen dari tahun ke tahun, tingkat penetrasi pengadaan digital, atau proporsi total pengadaan digital dalam total pengadaan material, mencapai 9,8 persen, naik 1,2 persen dari tahun 2022.
Hu Dajian, Asisten Presiden CFLP, mengatakan bahwa tingkat penetrasi yang meningkat mengindikasikan digitalisasi rantai pasokan.
"Dengan penerapan teknologi digital yang luas, rantai pasokan bergerak menuju digitalisasi dan kecerdasan, sebagai mata rantai penting dari rantai pasokan, pengadaan yang terdigitalisasi telah mendapat manfaat dari digitalisasi rantai pasokan," katanya.
Dalam hal kategori pengadaan material, pada tahun 2023, perusahaan-perusahaan Tiongkok membeli 97,3 triliun yuan (sekitar 216.356 triliun rupiah) bahan produksi dan 78,1 triliun yuan (sekitar 173.665 triliun rupiah) bahan non-produksi.
Survei tersebut menunjukkan bahwa hampir 40 persen perusahaan membeli lebih dari setengah bahan produksi mereka melalui pengadaan digital.
Menurut laporan tersebut, lebih dari 70 perusahaan pemerintah pusat telah membuat layanan pengadaan online, dan 33 di antaranya telah menyediakan layanan mereka kepada perusahaan lain.
Zheng Min, seorang peneliti di CFLP, mengatakan bahwa layanan pengadaan online perusahaan-perusahaan ini tidak hanya mengoperasikan material non-produksi seperti perlengkapan kantor, tetapi juga memperluas ke material produksi dan peralatan teknik.
"Seiring dengan pendalaman pengadaan digital, kami melihat bahwa bahan produksi dan mesin konstruksi, kategori ini juga ditambahkan ke dalam layanan pengadaan online. Setelah kategori-kategori ini masuk ke dalam layanan pengadaan online, layanan ini benar-benar melibatkan seluruh proses pengadaan material produksi dan mesin konstruksi, mulai dari pembelian hingga pemenuhan dan pengiriman, dalam manajemen rantai pasokan yang terintegrasi," ujarnya.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
