Rabu, 30 Oktober 2024 15:45:50 WIB
Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang dijadikan sampel akan dikenakan bea masuk imbalan yang berbeda
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Elisa Horhager, Kepala Perwakilan Federasi Industri Jerman (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Seorang perwakilan Federasi Industri Jerman (BDI) di Tiongkok telah menyerukan negosiasi antara Tiongkok dan Uni Eropa (UE) untuk menyelesaikan sengketa tarif yang sedang berlangsung.
Komisi Eropa, badan eksekutif dari 27 negara anggota UE, mengumumkan pada hari Selasa (29/10) bahwa mereka telah menyelesaikan penyelidikan anti-subsidi dan memutuskan untuk mengenakan bea masuk imbalan definitif pada impor kendaraan listrik baterai baru yang diimpor dari Tiongkok untuk jangka waktu lima tahun.
Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang dijadikan sampel akan dikenakan bea masuk imbalan yang berbeda, khususnya, 17,0 persen pada BYD, 18,8 persen pada Geely, dan 35,3 persen pada SAIC.
Dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN), Elisa Horhager, Kepala Perwakilan Federasi Industri Jerman (BDI) di Tiongkok, mengatakan sudut pandang federasi tidak pernah berubah, dan terus mengadvokasi solusi yang dinegosiasikan.
"Tentang keputusan ini, sudut pandang kami juga tidak berubah. Industri Jerman terus mengadvokasi solusi yang dinegosiasikan, jadi keputusan ini tidak boleh dalam keadaan apa pun berarti akhir dari negosiasi antara UE dan pihak Tiongkok. Sangat penting untuk mencegah konflik perdagangan yang meningkat," katanya.
Ia juga menekankan bahwa kedua belah pihak harus mencari kepentingan bersama sambil berupaya menghindari perang dagang.
"Sudut pandang industri di Eropa pada dasarnya jelas. Di satu sisi, kami memiliki urgensi untuk memastikan bahwa ada lapangan bermain yang setara dengan Tiongkok, distorsi yang meningkat yang mengakibatkan tekanan persaingan yang tidak semestinya di pasar Eropa. Mereka pasti terkait dengan kebijakan industri Tiongkok dan dorongan pembiayaan yang dipimpin negara di industri tertentu dan ini tidak dapat mengorbankan industri Eropa. Namun tentu saja, di sisi lain, industri Eropa memiliki kepentingan dalam hubungan ekonomi yang stabil dengan Tiongkok, sama seperti pasar Eropa akan semakin menjadi pusat bagi industri Tiongkok, UE tidak menutup pasarnya untuk Tiongkok. Kedua belah pihak berbagi kepentingan mendasar untuk memiliki hubungan perdagangan dan ekonomi yang baik dan perang dagang merugikan semua pihak," jelas Horhager.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
