BEIJING, Radio Bharata Online - Tiongkok pada hari Rabu telah meluncurkan program percontohan, untuk memperluas keterbukaan dalam layanan telekomunikasi bernilai tambah, yang menandai langkah tegas negara ini untuk terus memperluas keterbukaan tingkat tinggi, ditengah tekanan eksternal dan meningkatnya proteksionisme di dunia.
Langkah terbaru ini menambah serangkaian langkah keterbukaan konkret dalam industri manufaktur dan perawatan kesehatan dalam beberapa bulan terakhir, menunjukkan komitmen teguh pemerintah Tiongkok untuk terus membuka diri, dan berbagi peluang pengembangannya dengan perusahaan-perusahaan dari semua negara.
Kantor Berita Xinhua melaporkan, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok (MIIT) pada hari Rabu menyebutkan, program percontohan tersebut akan memungkinkan investor asing untuk mengoperasikan bisnis yang sepenuhnya dimiliki, seperti pusat data internet, dan terlibat dalam pemrosesan data daring dan pemrosesan transaksi di area yang ditunjuk. Mereka juga dapat memperoleh akses yang lebih besar ke layanan komputasi awan, dan pasar layanan daya komputasi Tiongkok.
Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok, Jin Zhuanglong mengatakan pada jumpa pers MIIT pada hari Rabu, bahwa memperluas keterbukaan industri telekomunikasi merupakan langkah penting, untuk terus mendorong keterbukaan kelembagaan, berintegrasi ke dalam pembagian kerja sama global, dan meningkatkan keunggulan kompetitif dan posisi terdepan Tiongkok dalam industri telekomunikasi. Hingga September, jumlah perusahaan asing yang disetujui untuk mengoperasikan layanan telekomunikasi telah meningkat menjadi 2.220.
Zhang Hongtao, wakil direktur Komisi Ekonomi dan Informatika Kota Shanghai, mengungkapkan bahwa 10 perusahaan asing telah mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan program percontohan di Shanghai, termasuk Tesla, Trafigura, HSBC Fintech, dan anak perusahaan Siemens. (Global Times)