Selasa, 25 Maret 2025 11:30:21 WIB
AstraZeneca akan Berinvestasi 2,5 Miliar Dolar AS di Pusat Penelitian dan Pengembangan Beijing
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Pascal Soriot, Kepala Eksekutif AstraZeneca (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Pascal Soriot, Kepala Eksekutif perusahaan farmasi raksasa global, AstraZeneca, telah mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan 2,5 miliar dolar AS (sekitar 41,5 triliun rupiah) di pusat penelitian dan pengembangan di Beijing, yang difokuskan pada percepatan inovasi ilmiah, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan obat, dan penguatan komitmen perusahaan terhadap sektor perawatan kesehatan Tiongkok.
Dalam wawancara dengan China Global Television Network (CGTN) selama akhir pekan di Forum Pembangunan Tiongkok 2025, Soriot membahas rencana AstraZeneca untuk investasi signifikan tersebut.
"Tahun lalu, kami mengumumkan investasi di bidang manufaktur -- pabrik besar di Qingdao. Tahun ini, kami mengumumkan investasi besar sekitar 20 miliar yuan (sekitar 45,7 triliun rupiah) di Beijing untuk menciptakan pusat strategis R dan D No.6 di dunia. Dan kami melakukan ini karena inovasi dalam industri kami, di Tiongkok, sedang berkembang pesat. Dan kami ingin bermitra dengan perusahaan-perusahaan tersebut dan membantu mereka, bekerja sama dengan mereka, untuk mengembangkan obat-obatan baru, dan membawa obat-obatan tersebut secepat mungkin kepada pasien di Tiongkok, tetapi juga di luar Tiongkok," ungkap Soriot.
Investasi ini ditujukan guna meningkatkan kemampuan penelitian dan pengembangan AstraZeneca untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan lokal dan global. Soriot menekankan sifat kolaboratif dari strategi perusahaan.
"Yang akan kami lakukan adalah bermitra dengan lembaga akademis dan juga perusahaan bioteknologi untuk melakukan penelitian dan pengembangan obat-obatan dengan sangat cepat, menggunakan AI. Kemudian kami akan menggunakan jaringan klinis global kami untuk melakukan uji klinis di seluruh dunia, dan kemudian tentu saja, mendapatkan persetujuan dan mengomersialkan obat-obatan ini, yang sebagian besar dapat diproduksi di Tiongkok dan diekspor dari Tiongkok. Kami telah mengekspor ke 70 negara di seluruh dunia dari Tiongkok," jelas Soriot.
AI merupakan landasan strategi pengembangan obat AstraZeneca, dan Soriot menekankan dampak transformatif yang dimiliki teknologi tersebut terhadap industri.
"Jadi AI sebenarnya memengaruhi banyak, banyak industri, tentu saja, banyak bagian kehidupan. Namun dalam industri kami, AI memiliki dampak yang luar biasa. Di masa lalu, ketika Anda memiliki molekul, Anda harus mengoptimalkannya, itu akan memakan waktu enam bulan. Sekarang Anda dapat melakukannya dalam dua minggu. AI juga membantu kami mempercepat uji klinis. Jadi AI benar-benar mengubah cara kami mengembangkan obat-obatan," kata Soriot.
Di luar inovasi, AstraZeneca memprioritaskan perawatan pasien melalui diagnosis dini dan manajemen penyakit kronis.
"Kami berinvestasi dalam diagnosis dini, lalu kami memberikan obat-obatan tersebut kepada pasien. Kami bermitra dengan rumah sakit dan dokter untuk memastikan pasien didiagnosis dan diobati dengan tepat. Di situlah kami memfokuskan intervensi kami: mendiagnosis pasien sejak dini, mencoba mengendalikan kondisi kronis mereka. Dan sekali lagi, tujuannya adalah memastikan orang tidak hanya hidup lebih lama, tetapi juga hidup dan sehat," ujar Soriot.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
