Senin, 9 Juni 2025 14:57:9 WIB
Tingkat pertumbuhan tersebut menandai peningkatan sebesar 0
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Lyu Daliang, Juru Bicara GAC dan Direktur Departemen Statistik dan Analisis GAC (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Menurut data resmi yang dirilis pada hari Senin (9/6), total impor dan ekspor barang Tiongkok dalam mata uang yuan naik menjadi 17,94 triliun yuan (sekitar 40.623 triliun rupiah) dalam lima bulan pertama tahun 2025, naik 2,5 persen dari tahun ke tahun.
Tingkat pertumbuhan tersebut menandai peningkatan sebesar 0,1 poin persentase dibandingkan dengan yang tercatat dalam empat bulan pertama tahun 2025, menurut Administrasi Umum Kepabeanan atau General Administration of Customs (GAC) Tiongkok.
Selama lima bulan pertama tahun 2025, ekspor Tiongkok naik 7,2 persen dari tahun ke tahun menjadi 10,67 triliun yuan (sekitar 24.161 triliun rupiah), sementara impor turun 3,8 persen menjadi 7,27 triliun yuan (sekitar 16.462 triliun rupiah).
"Perekonomian Tiongkok terus pulih dan membaik tahun ini, dengan perdagangan barang menunjukkan ketahanan yang kuat meskipun ada tekanan eksternal. Sejak Mei, impor dan ekspor Tiongkok mempertahankan momentum pertumbuhannya, mencapai ekspansi yang stabil meskipun memiliki dua hari kerja lebih sedikit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Lyu Daliang, Juru Bicara GAC dan Direktur Departemen Statistik dan Analisis GAC.
Pertumbuhan yang kuat juga dilaporkan dalam ekspor produk manufaktur peralatan dalam lima bulan pertama, yang berjumlah total 6,22 triliun yuan (sekitar 14.084 triliun rupiah), naik 9,2 persen dari tahun ke tahun dan menyumbang 58,3 persen dari total nilai ekspor negara tersebut.
Di antaranya, beberapa sektor utama membukukan kinerja yang sangat kuat, dengan ekspor kendaraan listrik melonjak 19 persen, pengiriman mesin konstruksi naik 10,7 persen, ekspor kapal tumbuh 18,9 persen, dan ekspor robot industri melonjak 55,4 persen.
Data tersebut juga mengungkap momentum berkelanjutan dalam perdagangan luar negeri dari Tiongkok bagian tengah, dengan enam provinsi di wilayah tengah secara kolektif mencatat total impor dan ekspor sebesar 1,5 triliun yuan (sekitar 3.397 triliun rupiah) selama periode Januari-Mei 2025, meningkat 11,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Didorong oleh strategi revitalisasi wilayah tengah, enam provinsi di wilayah tengah telah aktif membangun pusat-pusat reformasi dan keterbukaan baru di wilayah pedalaman, terus-menerus melepaskan potensi perdagangan luar negeri mereka. Dalam lima bulan pertama, tingkat pertumbuhan impor dan ekspor wilayah tengah melampaui rata-rata nasional sebesar 8,6 poin persentase, dengan pangsa pasarnya dalam total perdagangan Tiongkok meningkat 0,6 poin persentase hingga mencapai 8,3 persen," jelas Lyu.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
