Kamis, 26 Juni 2025 16:14:19 WIB

Pertemuan Menteri Pertahanan Negara Anggota SCO Diadakan di Qingdao
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Para Menteri Pertahanan SCO (CMG)

Qingdao, Radio Bharata Online - Pertemuan Menteri Pertahanan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai atau Shanghai Cooperation Organization (SCO) diadakan di Kota Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok timur, pada Kamis (26/6) pagi. Para pihak yang hadir dalam pertemuan tersebut menyerukan upaya untuk lebih memantapkan rasa saling percaya militer dan kerja sama pragmatis di antara negara-negara anggota SCO.

Menteri Pertahanan Tiongkok, Dong Ju,n menjadi tuan rumah dan menyampaikan pidato dalam pertemuan itu. Para pemimpin pertahanan negara-negara anggota SCO, serta pejabat senior Sekretariat SCO dan Struktur Antiteroris Regional menghadiri pertemuan tersebut.

Pertemuan tersebut merupakan salah satu kegiatan penting yang diselenggarakan oleh Tiongkok sebagai presiden bergilir SCO.

Para pihak yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan pidato tentang langkah-langkah dan saran mengenai situasi keamanan internasional dan regional, serta kerja sama pertahanan dan keamanan, dan mereka memuji upaya positif Tiongkok dan kontribusi penting untuk meningkatkan mekanisme operasi SCO dan memperdalam kerja sama dalam berbagai aspek.

Mereka sepakat bahwa perlu untuk lebih mengonsolidasikan dan memperdalam rasa saling percaya militer dan kerja sama pragmatis di antara negara-negara anggota SCO, dan melaksanakan inisiatif penting untuk membangun rumah bersama yang dilandasi solidaritas dan rasa saling percaya, perdamaian dan ketenangan, kemakmuran dan pembangunan, hubungan bertetangga yang baik dan persahabatan, serta keadilan dan kewajaran, sehingga dapat memberikan kontribusi besar untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional dan global, serta mendorong kesejahteraan dan pembangunan.

Pertemuan tersebut menandai pertemuan pertama para menteri pertahanannya setelah SCO menerima Belarusia sebagai negara anggotanya yang ke-10 tahun lalu.

Menurut para ahli, dengan latar belakang situasi internasional yang rumit dan terus berubah, fakta bahwa para menteri pertahanan negara-negara anggota SCO dapat berkumpul di pertemuan tersebut dan bersedia untuk terlibat dalam diskusi mendalam tentang cara memperkuat kerja sama praktis dan menjaga keamanan dan stabilitas regional merupakan sinyal yang sangat positif.

Mereka mengatakan SCO menganjurkan solidaritas dan kerja sama, keterbukaan dan inklusivitas, sepenuhnya menghormati semua pihak, dan menyediakan platform untuk dialog di antara negara-negara yang berkonflik, berkontribusi untuk membangun konsensus, mempersempit perbedaan, dan mendorong solidaritas.

"Hanya dalam kurun waktu dua dekade, organisasi internasional regional yang masih muda ini telah mengalami tiga kali perluasan. Perlu dicatat, dua perluasan terakhir terjadi dalam situasi internasional yang sangat kompleks. Bergabungnya Iran dan Belarus sebagai negara anggota SCO menunjukkan bahwa, dalam situasi yang penuh tantangan seperti itu, organisasi tersebut semakin menunjukkan kohesi, daya tarik, dan pengaruhnya. Kini, lebih banyak negara yang bersedia memanfaatkan SCO sebagai platform untuk melindungi kepentingan mereka dan meningkatkan keamanan serta stabilitas regional," jelas Li Shuyin, Peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan Militer Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA).

Sejak didirikan di Shanghai, Tiongkok pada tahun 2001, SCO telah berkembang dari organisasi regional dengan enam anggota menjadi organisasi lintas-regional dengan 10 anggota penuh, dua negara pengamat, dan 14 mitra dialog.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner