Jumat, 13 Oktober 2023 13:22:53 WIB

Perdagangan Luar Negeri Tiongkok Catat Pertumbuhan Stabil dalam Tiga Kuartal Pertama Tahun 2023
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Lyu Daliang, Kepala departemen statistik dan analisis di bawah GAC (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Seorang pejabat senior di Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok (GAC) pada hari Jum'at (13/10) mengatakan sektor perdagangan luar negeri Tiongkok mengalami pertumbuhan yang stabil dalam tiga kuartal pertama tahun ini meskipun ada sedikit penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dengan impor dari dan ekspor ke negara-negara mitra Prakarsa Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI) menunjukkan vitalitas.

Berbicara pada sebuah konferensi pers di Beijing, Lyu Daliang, Kepala departemen statistik dan analisis di bawah GAC, mengatakan bahwa dalam tiga kuartal, total nilai ekspor Tiongkok sedikit meningkat sementara impor turun sedikit.

"Menurut statistik bea cukai, total nilai impor dan ekspor Tiongkok dalam tiga kuartal pertama mencapai 30,8 triliun yuan (sekitar 66 ribu triliun rupiah), turun tipis 0,2 persen dari tahun ke tahun. Di antaranya, ekspor mencapai 17,6 triliun yuan (sekitar 38 triliun rupiah), naik 0,6 persen dari tahun ke tahun, sementara impor mencapai 13,2 triliun yuan (sekitar 28 triliun rupiah), turun 1,2 persen dari tahun ke tahun," ujar Lyu.

Pejabat GAC itu juga mengatakan bahwa meskipun ada sedikit penurunan secara umum, aktivitas perdagangan luar negeri telah membukukan momentum pertumbuhan secara kuartalan, dan mencapai puncaknya di bulan September 2023.

"(Dalam tiga kuartal pertama), skala perdagangan luar negeri meningkat secara stabil, dan mencapai puncaknya di bulan September, dan impor dan ekspor keduanya meningkat dari kuartal ke kuartal. Pada kuartal pertama, kedua dan ketiga, total nilai impor dan ekspor masing-masing adalah 9,72 triliun yuan (sekitar 21 ribu triliun rupiah), 10,29 triliun yuan (sekitar 22 ribu triliun rupiah), dan 10,79 triliun yuan (sekitar 23 ribu triliun rupiah). Dari perspektif bulanan, nilai impor dan ekspor pada bulan September mencapai 3,74 triliun yuan (sekitar 8 ribu triliun rupiah), sebuah pertumbuhan dalam dua bulan berturut-turut, mencapai nilai tertinggi bulanan tahun ini," jelas Lyu.

Ia pun mengatakan bahwa aktivitas perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara yang berpartisipasi dalam pembangunan bersama BRI mencatat pertumbuhan yang lebih baik, kata pejabat tersebut.

Menurutnya, GAC juga menyelesaikan indeks tahunan yang mengindikasikan vitalitas perdagangan antara Tiongkok dan mitra-mitra BRI-nya, yang telah tumbuh dengan kuat selama satu dekade terakhir.

"Impor dari dan ekspor ke negara-negara BRI lebih baik daripada situasi secara keseluruhan. Dalam tiga kuartal pertama, nilai impor dan ekspor Tiongkok dengan negara-negara ini mencapai 14,32 triliun yuan (sekitar 30 ribu triliun rupiah), meningkat 3,1 persen dari tahun ke tahun, menyumbang 46,5 persen dari total nilai impor dan ekspor. Tahun ini menandai ulang tahun ke-10 BRI. Untuk menunjukkan secara komprehensif pencapaian dalam pengembangan perdagangan luar negeri antara Tiongkok dan negara-negara BRI dalam 10 tahun terakhir, kami baru saja menyelesaikan perhitungan indeks perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara ini. Indeks tersebut naik dari 100 basis poin pada tahun 2013 menjadi 165,4 poin pada tahun 2022. BRI telah memainkan peran yang semakin penting dalam promosi perdagangan," paparnya. 

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner