Rabu, 16 Oktober 2024 15:0:35 WIB

Investor: Paket Kebijakan Tiongkok Mengirimkan Sinyal Positif bagi Investasi
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Wayne Shiong, mitra pendiri perusahaan modal ventura China Growth Capital (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Ekonomi Tiongkok tengah terdongkrak berkat serangkaian kebijakan pemerintah baru yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan dan investasi. Pasalnya, negara tersebut ingin mengirimkan sinyal kepada investor global bahwa Tiongkok terbuka untuk bisnis, menurut Wayne Shiong, mitra pendiri perusahaan modal ventura China Growth Capital.

Sentimen pasar di Tiongkok telah membaik baru-baru ini dengan peningkatan indeks manajer pembelian di sektor manufaktur, pasar saham yang menghangat, dan belanja konsumen yang kuat selama liburan Hari Nasional menyusul penerapan kebijakan yang ada dan peluncuran kebijakan lebih lanjut yang akan diluncurkan secara bertahap.

Menteri Keuangan Tiongkok, Lan Fo'an, mengatakan dalam konferensi pers pada hari Sabtu (12/10) bahwa Tiongkok akan memperkenalkan paket kebijakan fiskal yang lebih terarah dalam waktu dekat untuk mendorong ekonomi.

Paket tersebut mencakup peningkatan pagu utang dalam skala yang relatif besar secara sekaligus untuk mengganti utang tersembunyi pemerintah daerah yang ada dan membantu meredakan risiko utang mereka.

"Kebijakan ini hanyalah salah satu dari banyak langkah untuk memulihkan dan lebih jauh mendorong ekonomi, bukan hanya ekonomi swasta, tetapi ekonomi Tiongkok secara keseluruhan. Jadi, kami juga telah melihat pemulihan pasar saham yang juga merupakan dorongan besar dalam kepercayaan diri. Saya pikir bukan hanya kami, tetapi juga investor global, dana lindung nilai dan dana pinjaman saja, dana AS dan dana Asia, semua orang melihat ke Tiongkok," kata Shiong.

Pemerintah juga telah menyediakan 2,3 triliun yuan (sekitar 5 ribu triliun rupiah) dalam dana obligasi tujuan khusus yang tersedia untuk digunakan mulai Oktober hingga Desember tahun ini.

Otoritas keuangan Tiongkok mengumumkan paket kebijakan yang lebih luas dari yang diharapkan bulan lalu untuk merangsang pemulihan ekonomi. Langkah-langkah kebijakan ini termasuk mengurangi rasio persyaratan cadangan atau reserve requirement ratio (RRR) untuk bank dan suku bunga hipotek untuk rumah yang sudah ada, serta memperkenalkan program moneter baru untuk mendorong pasar modal, di antara inisiatif lainnya.

"Saya yakin ini adalah pertama kalinya badan-badan negara Tiongkok mencoba menerapkan atau menggunakan perangkat keuangan dan perangkat fiskal modern ini untuk benar-benar meningkatkan ekonomi, yang saya yakini merupakan sinyal besar untuk membeli Tiongkok. Jika Anda mencermati hal ini...saya pribadi yakin ini adalah momen ketika Tiongkok mulai memiliki lintasan Warren Buffet setelah Perang Dunia II, jadi saya pikir ini adalah sinyal besar bagi investor seperti kami, bukan hanya VC (perusahaan modal ventura), tetapi juga ekuitas swasta, tetapi juga dana pinjaman, dana ekuitas publik, semua orang kembali ke Tiongkok," jelasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner