Sabtu, 21 Desember 2024 9:43:52 WIB

Apple berunding dengan ByteDance dan Tencent untuk fitur AI iPhone di Tiongkok

Teknologi

Endro

SHENZHEN, Radio Bharata Online - Untuk iPhone Apple yang dijual di daratan Tiongkok saat ini, fitur AI belum tersedia, karena perusahaan tersebut masih mencari alternatif untuk OpenAI, yang chatbot AI ChatGPT-nya tidak memiliki lisensi untuk melayani pelanggan di Tiongkok daratan.

Menghadapi penurunan penjualan iPhone di Tiongkok sebagai pasar terbesarnya, Apple dilaporkan tengah berunding dengan sejumlah kandidat, mulai dari perusahaan AI yang sedang berkembang hingga raksasa internet.

Laporan sebelumnya menunjukkan Apple sedang dalam proses berunding dengan pemimpin Baidu, mesin pencari Tiongkok, untuk menggunakan model Ernie Bot. 

Namun Reuters melaporkan pada hari Kamis, bahwa perundingan terhenti karena Baidu dapat mengakses data pengguna iPhone untuk pelatihan model.

Agensi tersebut juga melaporkan dengan mengutip sumber anonim, bahwa Apple juga tengah mencari kemitraan AI dengan ByteDance dan Tencent, dua raksasa internet Tiongkok yang masing-masing mendominasi pasar video pendek dan pesan instan. Kedua perusahaan tersebut menawarkan layanan AI – Doubao milik ByteDance, dan Hunyuan milik Tencent, ​​dengan banyak fitur yang tersedia gratis untuk umum.

Menurut media bisnis yichai.com, Zhipu AI, pemain AI yang lebih kecil di Tiongkok, juga tengah berunding dengan Apple.

Keunggulan unik Zhipu adalah fitur yang mereka sebut "AutoGLM," yang menggunakan AI untuk membaca antarmuka pengguna, seperti tombol dan kotak teks, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas-tugas rumit, hanya dengan perintah teks atau suara. Filosofi AutoGLM juga sejalan dengan fitur AI Apple sendiri.  Fitur tersebut kini tersedia gratis untuk digunakan publik di halaman web.  Sementara dukungan untuk device berbasis Android, terbatas pada pengguna tertentu. 

Persaingan model AI di Tiongkok sangat ketat, karena ratusan model yang disetujui pemerintah, bersaing untuk mendapatkan pengguna, mulai dari orang biasa hingga perusahaan besar. (CGTN)

Komentar