Beijing, Radio Bharata Online - Pasar modal Tiongkok telah memperdalam keterbukaan institusional selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), dengan upaya untuk menyeimbangkan keterbukaan dan keamanan serta kemajuan akses terbuka yang stabil ke pasar, produk, dan institusi.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh Wu Qing, Ketua Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok atau China Securities Regulatory Commission (CSRC) dalam konferensi pers pada hari Senin (22/9) di Beijing.

"Selama periode Rencana Lima Tahun ke-14, kami sepenuhnya menghapus batasan kepemilikan asing pada institusi industri, meningkatkan mekanisme Investor Institusional Asing Berkualitas (QFII), mengoptimalkan hubungan lintas batas seperti program Stock Connect, Shanghai-London Stock Connect, dan pengakuan reksa dana, serta menetapkan sistem pengarsipan untuk pencatatan di luar negeri. Kami juga memperkenalkan 'Lima Langkah untuk Hong Kong' untuk mendukung Hong Kong dalam mengonsolidasikan dan meningkatkan statusnya sebagai pusat keuangan internasional," jelas Wu.

"Selama periode tersebut, 13 lembaga sekuritas, reksa dana, dan berjangka baru yang dikendalikan asing telah disetujui untuk beroperasi di Tiongkok. Investor asing kini memegang saham kelas A senilai 3,4 triliun yuan (sekitar 7.957 triliun rupiah), dan 269 perusahaan Tiongkok telah tercatat di bursa saham luar negeri. Wajar jika dikatakan bahwa 'lingkaran pertemanan' pasar modal Tiongkok terus berkembang," ujar Wu.