Rabu, 20 Agustus 2025 19:56:1 WIB

Opini: The World Games 2025 Buktikan Dominasi AS dan Barat Mulai Terancam, Tiongkok Ambil Alih Lewat Olahraga
Olahraga

Muhammad Rizal Rumra

banner

Ilustrasi

Tiongkok kembali menarik perhatian dunia. Namun kali ini, bukan karena kekuatan ekonominya atau pengaruh politik globalnya, melainkan lewat prestasi di dunia olahraga. Dalam ajang The World Games 2025 yang berlangsung di Chengdu pada 7–17 Agustus, Tiongkok tampil luar biasa. Mereka tidak hanya sukses menjadi tuan rumah, tetapi juga keluar sebagai juara umum dengan total 64 medali yang terdiri dari 36 emas, 17 perak, dan 11 perunggu. Prestasi ini mengalahkan negara-negara besar lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS) yang hanya meraih 28 medali dan berada di posisi keenam.

Pencapaian ini bukan sekadar keberhasilan di lapangan. Ini menunjukkan bagaimana Tiongkok menggunakan olahraga sebagai bagian dari strategi besar untuk memperkuat pengaruhnya di dunia. Mereka tidak hanya ingin dilihat sebagai negara kuat secara ekonomi atau militer, tetapi juga sebagai bangsa yang maju dalam budaya, sportivitas, dan pencapaian non-kekerasan.

Kemenangan yang Direncanakan

Kemenangan Tiongkok di The World Games 2025 bukan terjadi begitu saja. Ini merupakan hasil dari perencanaan jangka panjang dan investasi besar-besaran di bidang olahraga sejak puluhan tahun lalu. Sejak 1990-an, Tiongkok telah membangun sistem pembinaan olahraga nasional yang kuat. Puncaknya terjadi saat Olimpiade Beijing 2008, yang menjadi titik balik dalam transformasi ekosistem olahraga mereka.

Pemerintah Tiongkok memandang olahraga bukan hanya soal medali, tapi juga sebagai alat membangun kebanggaan nasional, memperkuat legitimasi pemerintah, dan memperbaiki citra negara di mata dunia. Konsep ini dikenal dalam ilmu hubungan internasional sebagai “soft power”, yakni kekuatan yang bukan berasal dari kekerasan atau tekanan ekonomi, melainkan dari daya tarik budaya, nilai, dan prestasi.

Olahraga sebagai Alat Diplomasi

Dalam teori yang dikembangkan oleh Joseph Nye, soft power adalah kemampuan suatu negara untuk memengaruhi negara lain tanpa paksaan, melainkan melalui citra positif yang dibangun lewat budaya, pendidikan, dan olahraga. Kemenangan Tiongkok di ajang internasional menjadi contoh nyata dari penggunaan soft power yang efektif. Melalui keberhasilan ini, Tiongkok memperlihatkan diri sebagai bangsa yang modern, terorganisir, dan menjunjung tinggi sportivitas. Citra ini sangat penting di era globalisasi, karena mampu menarik simpati dunia dan membuka banyak peluang kerja sama lintas negara.

Dampak Domestik dan Internasional

Di dalam negeri, kemenangan ini menjadi alat penting untuk memperkuat persatuan rakyat dan legitimasi pemerintah. Dalam sistem politik seperti di Tiongkok, prestasi internasional sering dijadikan bukti keberhasilan kepemimpinan nasional. Atlet yang menang dijadikan simbol kebanggaan, dan kisah perjuangan mereka diangkat ke media untuk membangun rasa cinta tanah air.

Di sisi lain, keberhasilan ini juga mendorong pertumbuhan industri olahraga nasional, mulai dari pelatihan atlet, penyediaan peralatan, media, hingga sponsorship. Pemerintah mendukung sektor ini melalui investasi besar dan kebijakan yang mendorong keterlibatan swasta. Hasilnya, tercipta ekosistem olahraga yang berkelanjutan dan kompetitif di tingkat global.

Pelajaran untuk Indonesia

Keberhasilan Tiongkok memberikan banyak pelajaran penting bagi Indonesia jika ingin maju di bidang olahraga internasional dan memanfaatkannya sebagai kekuatan diplomasi.

  1. Perlu Visi Jangka Panjang

    Prestasi di dunia olahraga tidak bisa dicapai secara instan. Diperlukan perencanaan strategis, kebijakan yang konsisten, dan investasi dalam jangka panjang. Indonesia harus menjadikan olahraga sebagai bagian dari pembangunan nasional, bukan hanya proyek musiman menjelang kejuaraan besar.

  2. Fokus pada Cabang Potensial

    Indonesia memiliki kekayaan budaya dan keragaman olahraga tradisional. Cabang seperti pencak silat, panjat tebing, wushu, esports, hingga olahraga lokal bisa menjadi andalan. Dengan strategi yang tepat, cabang-cabang ini bisa dijadikan kekuatan utama di level internasional.

  3. Pemerataan Infrastruktur dan Pembinaan

    Banyak daerah di Indonesia masih minim fasilitas olahraga. Pemerintah perlu membangun pusat-pusat pelatihan regional, memperkuat sekolah olahraga, dan melatih pelatih-pelatih profesional. Model Tiongkok yang mengintegrasikan pendidikan dan pelatihan atletik juga bisa dipelajari dan diadaptasi.

  4. Bebaskan Olahraga dari Politik

    Sistem pembinaan olahraga di Indonesia sering terganggu oleh intervensi politik. Proses pemilihan atlet, pelatih, dan pengurus seharusnya dilakukan secara profesional dan transparan. Lembaga seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia(KOI) perlu direformasi agar fokus pada pembinaan prestasi, bukan kepentingan kelompok.

  5. Gunakan Olahraga sebagai Diplomasi Budaya

    Prestasi olahraga bisa membentuk citra positif Indonesia di mata dunia. Ajang seperti SEA Games, ASEAN Para Games, atau Islamic Solidarity Games adalah panggung ideal untuk menunjukkan kekuatan Indonesia yang damai, berbakat, dan bersahabat. Menjadi tuan rumah ajang-ajang ini secara rutin juga bisa meningkatkan kesiapan organisasi dan menjadi ajang diplomasi yang efektif.

Menjadi Kekuatan Olahraga Dunia: Bukan Mustahil

Tiongkok telah membuktikan bahwa dominasi global tidak hanya datang dari senjata atau ekonomi, tapi juga bisa dibangun melalui olahraga, budaya, dan pendidikan. Ini adalah jalan yang damai, terhormat, dan membanggakan.

Bagi Indonesia, pelajaran dari Tiongkok sangat berharga. Jika kita mampu mengembangkan sistem pembinaan olahraga yang kuat, profesional, dan terintegrasi dengan pembangunan nasional, bukan tidak mungkin dalam satu atau dua dekade ke depan Indonesia akan muncul sebagai kekuatan baru di panggung olahraga dunia dalam membawa nama bangsa dengan bangga dan bermartabat.

Komentar

Berita Lainnya

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Olahraga

Kamis, 6 Oktober 2022 13:20:57 WIB

banner
Ketua Umum PSSI Olahraga

Kamis, 13 Oktober 2022 16:9:38 WIB

banner
Penyerang Real Madrid asal Prancis Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 10:58:58 WIB

banner