Kamis, 7 Desember 2023 19:35:32 WIB
Memahami Ekonomi Tiongkok Melalui Sistem Koordinat Internasional
Ekonomi
CRI/Angga
Foto udara pusat mobil energi listrik Tiongkok. /CCTV
“Di sebuah pusat mobil energi listrik Tiongkok, para insinyur dari perusahaan mobil VW Jerman sedang mencari inspirasi untuk mengetahui bagaimana mempercepat produksi…” Baru-baru ini, sebuah artikel berjudul “Perusahaan Otomotif Barat Belajar untuk Mengejar Industri Mobil Tenaga Listrik Tiongkok” dari situs web The Wall Street Journal AS, telah melukiskan situasi tersebut.
Selama 8 tahun berturut-turut, jumlah penjualan mobil tenaga listrik Tiongkok menduduki peringkat pertama di dunia, ini merupakan sebuah gambaran dari perkembangan ekonomi Tiongkok.
Laju pertumbuhan ekonomi adalah sebuah indikator intuitif. Dalam waktu tiga triwulan pertama tahun ini, ekonomi Tiongkok meningkat 5,2 persen dibandingkan masa yang sama tahun lalu. Pada masa yang sama, pertumbuhan ekonomi AS dan daerah Euro masing-masing tercatat 2,4 persen dan sekitar 0,5 persen. “Pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai 5 persen, ada orang yang mengatakan akan runtuh; pertumbuhan AS mencapai 2 persen, tapi dianggap makmur”. Terhadap argumen-argumen pesimis mengenai ekonomi Tiongkok itu, Neil Bush sebagai Ketua Yayasan George Bush untuk AS-Tiongkok tidak dapat menerimanya. Pendapatnya sama dengan sejumlah tokoh dan lembaga internasional.
Baru-baru ini, IMF (Dana Moneter Internasional) dan OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) masing-masing meningkatkan prediksinya terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2013 hingga 5,4 persen dan 5,2 persen. Sejumlah besar lembaga perdagangan termasuk JP Morgan Chase, Morgan Stanley dan Citigroup sama-sama meningkatkan prediksinya terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok hingga 5 persen. IMF juga memprediksikan bahwa indeks kontribusi ekonomi Tiongkok terhadap pertumbuhan ekonomi dunia akan melampaui 30 persen. Bagaimana prospek ekonomi Tiongkok? Mayoritas badan internasional telah memberikan prediksi yang sama.
Di bidang perusahaan multinasional. Selama bulan Januari-Oktober lalu, Tiongkok total telah mendirikan 41.947 perusahaan penanaman modal asing, meningkat 32,1 persen dibandingkan masa yang sama tahun lalu. Di mata berbagai perusahaan multinasional, “berdagang dengan Tiongkok” berarti sebuah kemudahan. Kemudahan ini dari mana? Tiongkok memiliki industri dengan kategori terlengkap dan sistem industri paling sempurna, apalagi skalanya menduduki peringkat pertama di dunia selama 13 tahun berturut-turut; sementara itu, Tiongkok telah menduduki status sebagai negara perdagangan barang nomor satu di dunia selama 6 tahun berturut-turut, dan jumlah personel litbang Tiongkok juga menduduki posisi pertama di dunia selama beberapa tahun, sehingga terus menstimulasi inovasi lokal.
Ada orang bertanya, “dilihat dari angka bulan Oktober lalu, volume investasi asing yang diserap oleh Tiongkok menurun. Hal ini harus dilihat dari koordinat internasional. Laporan perkiraan awal yang dikeluarkan OECD menunjukkan, investasi asing global pada triwulan pertama 2023 menurun 23 persen dibandingkan masa yang sama tahun lalu. Di bawah latar belakang laju pemulihan ekonomi dunia yang melamban dan investasi lintas batas global yang melemah, Tiongkok sulit hidup sendirian. Namun dilihat dari jumlah perusahaan modal asing yang didirikan di Tiongkok yang meningkat 32,1 persen pada 10 bulan pertama tahun ini, Tiongkok mempunyai potensi yang besar untuk menarik investasi asing.
Selain itu, investasi langsung dari sejumlah negara industri terhadap Tiongkok meningkat tajam. Pada 10 bulan pertama tahun ini, investasi riil dari Kanada, Inggris, Prancis, Swiss dan Belanda masing-masing meningkat 110,3 persen, 94,6 persen, 90 persen, 66,1 persen dan 33 persen.
Yang lebih penting lagi, saat ini, Tiongkok bukan hanya menjadi “pabrik dunia”. Di bidang pembangunan hijau, ekonomi digital dan lain sebagainya, Tiongkok sedang menjadi pelopor, dan mendatangkan daya penggerak yang baru kepada ekonomi dunia.
Perkembangan cepat ekonomi digital Tiongkok juga menarik perhatian, jumlah totalnya stabil menduduki peringkat ke-2 di dunia. Dalam hal aplikasi internet, jumlah netizen dan perkembangan kecerdasan buatan memimpin dunia.
Melalui koordinat internasional, dunia luar dapat dengan jelas melihat perkembangan ekonomi Tiongkok. “Ekonomi Tiongkok masih sangat tangguh, memiliki faktor yang menguntungkan untuk mempertahankan pertumbuhan, pemerintah mempunyai alat pengontol kebijakan yang cukup banyak, maka saya merasa sangat optimis terhadap ekonomi Tiongkok.” Kata-kata Neil Bush tersebut patut didengarkan oleh sejumlah orang di Amerika dan Barat. Karena Tiongkok terus berkembang, maka dunia dapat menjadi lebih makmur.
Pewarta : CRI
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB