Minggu, 22 Desember 2024 13:35:23 WIB
Pariwisata Musim Dingin Meningkat Pesat di Mongolia Dalam
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Jiao Ke, seorang wisatawan (CMG)
Mongolia Dalam, Radio Bharata Online - Saat salju turun dan suhu yang turun menandai datangnya musim dingin, pasar wisata es dan salju berkembang pesat di Daerah Otonomi Mongolia Dalam di Tiongkok utara, menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan dan meningkatkan ekonomi lokal.
Di Kota Bayannur, lebih dari 150.000 penduduk lokal dan wisatawan berkumpul di Karnaval Es dan Salju pada hari Sabtu (21/12) untuk ikut serta dalam perayaan budaya musim dingin tahun ini, yang memadukan olahraga es dan salju, tradisi kuliner, dan adat istiadat rakyat setempat.
"Kita dapat menikmati pesona es dan salju, menyaksikan keindahan lanskap utara yang megah, dan membenamkan diri dalam sensasi dan kegembiraan olahraga musim dingin. Ini sangat menyenangkan," kata Jiao Ke, seorang wisatawan.
Aktivitas wisata musim dingin di kota itu akan terus berlanjut hingga Maret tahun depan, yang menampilkan tujuh acara utama bertema es dan salju, 138 aktivitas khusus, dan pengenalan 10 rute wisata musim dingin eksklusif.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah besar wisatawan berbondong-bondong ke Manzhouli, kota perbatasan dengan Rusia, yang tertarik dengan taman hiburan yang memamerkan banyak patung es yang mengesankan.
Sebagai objek wisata paling populer di taman tersebut, seluncuran es menjadi favorit baik orang dewasa maupun anak-anak. Ketinggian seluncuran mencapai 12 meter tahun ini, dan empat jenis seluncuran kini telah dibuka, dengan seluncuran terpanjang membentang sepanjang 200 meter. Keragaman itu memastikan bahwa pengunjung dari segala usia dapat menikmati kesenangan dan kegembiraan yang dihadirkan oleh es dan salju.
Menurut data dari departemen pariwisata budaya setempat, dari Januari hingga November tahun ini, Manzhouli menerima lebih dari delapan juta wisatawan domestik dan internasional, meningkat 7,58 persen dari tahun ke tahun. Total pengeluaran wisatawan di Manzhouli mencapai hampir 13,4 miliar yuan (sekitar 29,7 triliun rupiah), yang mencerminkan peningkatan dari tahun ke tahun sebesar 6,71 persen.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB