Jumat, 23 Februari 2024 13:45:15 WIB
Kebijakan yang Menguntungkan Pasca-Liburan Tahun Baru Imlek 2024 Berhasil Mendorong Geliat Pasar Perumahan Tiongkok
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Pembeli rumah bermarga Qiu di Liangjiang New Area di kota Chongqing, barat daya Tiongkok (CMG)
Chongqing, Radio Bharata Online - Serangkaian kebijakan pendukung yang menguntungkan bersama dengan insentif pembelian yang dikeluarkan oleh para pengembang properti telah membantu meningkatkan permintaan di antara para pembeli rumah di Tiongkok setelah periode Festival Musim Semi di negara tersebut sehingga memberikan dorongan pada pasar real estat.
Kebijakan-kebijakan baru ini datang pada waktu yang tepat bagi seorang pembeli pertama kali bermarga Qiu, yang pada hari Selasa (20/2) lalu menyelesaikan kontrak pembelian rumah barunya di kantor penjualan sebuah proyek real estat di Liangjiang New Area di kota Chongqing, barat daya Tiongkok.
Qiu mengatakan bahwa ia telah mengunjungi properti tersebut beberapa kali sebelum liburan Festival Musim Semi yang baru saja berakhir, dan setelah mempertimbangkan dengan seksama, berbagai kebijakan istimewa yang ditawarkan akhirnya membuatnya memutuskan untuk membeli properti tersebut secara langsung.
"Sebagai contoh, karena saya adalah pembeli rumah pertama kali, rasio uang muka untuk rumah tersebut adalah 20 persen. Suku bunga pinjaman semakin turun pada 20 Februari. Selain itu, tampaknya ada diskon 50 persen untuk pajak akta," jelasnya.
Chongqing mengeluarkan pemberitahuan pada akhir Januari yang memperkenalkan delapan langkah, termasuk menawarkan subsidi untuk mendukung pembelian rumah baru dan penjualan rumah lama, yang mendorong perusahaan real estat lokal untuk meningkatkan upaya mereka sendiri dengan meluncurkan diskon dan kegiatan pemasaran lainnya.
Menurut Komisi Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan Kota Chongqing, pada minggu menjelang Tahun Baru Imlek pada 10 Februari 2024, terjadi peningkatan substansial sebesar 73 persen dalam jumlah total transaksi perumahan komersial di daerah pusat kota dibandingkan dengan periode yang sama di bulan Januari.
Kantor-kantor penjualan di area-area tersebut juga mengalami pertumbuhan yang luar biasa sebesar 50 persen dalam jumlah rata-rata pengunjung harian yang datang untuk melihat-lihat properti.
Para pelaku industri juga mencatat bahwa semakin banyak pekerja migran yang lebih berminat untuk membeli properti di kampung halaman mereka setelah kembali dari bekerja di tempat lain.
Di pusat penjualan sebuah proyek properti di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, Manajer Penjualan bernama Dai Wei mengatakan bahwa sebagian besar pengunjung yang datang untuk melihat-lihat properti selama masa liburan kemarin adalah penduduk lokal yang sebelumnya bekerja di kota lain.
"Kelompok pembeli potensial ini mencapai sekitar 60 persen hingga 70 persen dari total pengunjung. Pada dasarnya, sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang dulunya bekerja di kota-kota tingkat pertama, tetapi kampung halaman mereka berada di Hubei. Namun, mereka telah menyatakan minat yang kuat untuk membeli properti di Wuhan. Segmen konsumen ini cukup besar," kata Dai.
Sejak pertengahan Januari 2024, Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan Provinsi Hubei telah menerapkan berbagai kebijakan yang mendukung untuk mendorong pembelian properti, yang bertujuan untuk menarik individu yang pindah ke daerah perkotaan atau kembali ke kampung halaman mereka.
"Kebijakan-kebijakan ini mencakup berbagai langkah seperti menawarkan subsidi, diskon, paket pemukiman perumahan dan pinjaman dana jaminan serta menyesuaikan rasio uang muka dan suku bunga pinjaman. Kebijakan-kebijakan ini telah memberikan dampak yang signifikan. (Selama Festival Musim Semi ini), jumlah rumah baru yang terjual di daerah pusat kota Xiangyang, Distrik Fancheng, mengalami peningkatan sebesar 40,5 persen dibandingkan dengan Festival Musim Semi terakhir pada tahun 2023," kata Pan Shibing, Presiden Asosiasi Real Estat Provinsi Hubei.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
