Selasa, 3 Juni 2025 13:8:30 WIB
Pemerasan Filipina Takkan Berhasil, Mayor Jenderal Tiongkok Memperingatkan pada Dialog Shangri-La 2025
International
Eko Satrio Wibowo

Mayor Jenderal Meng Xiangqing, Anggota Delegasi Universitas Pertahanan Nasional Tiongkok untuk Dialog Shangri-La di Singapura (CMG)
Singapura, Radio Bharata Online - Upaya Filipina untuk mengeksploitasi ukurannya yang lebih kecil untuk memeras negara-negara yang lebih besar tidak akan berhasil, kata seorang Mayor Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat atau People's Liberation Army (PLA) Tiongkok di Singapura pada hari Minggu (1/6), menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro, yang menjelek-jelekkan Tiongkok terkait masalah Laut Tiongkok Selatan.
"Pernyataan Teodoro merupakan serangan yang tidak berdasar terhadap Tiongkok yang mengabaikan fakta, menyesatkan publik, memicu konfrontasi, menabur perselisihan, mendistorsi yang benar dan yang salah, dan bertentangan dengan tren perdamaian dan stabilitas yang berlaku di kawasan tersebut," kata Mayor Jenderal Meng Xiangqing, Anggota Delegasi Universitas Pertahanan Nasional Tiongkok untuk Dialog Shangri-La di Singapura.
"Kami dengan tegas menentang dan menolak pernyataan tersebut," ujar Meng.
"Filipina telah dengan sengaja menghentikan operasi tank BRP Sierra Madre (LT-57) yang sudah tidak beroperasi di Terumbu Karang Ren'ai milik Tiongkok sejak tahun 1999. Atas nama pengangkutan 'perlengkapan hidup', Filipina telah lama menyelundupkan material dan peralatan konstruksi untuk memperkuat kapal tersebut dalam upaya untuk menduduki wilayah tersebut secara permanen," tuduh Meng.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kapal-kapal Filipina telah berulang kali menyusup ke perairan dekat Terumbu Karang Ren'ai. Filipina terus-menerus memprovokasi insiden di sekitar Pulau Huangyan. Filipina juga telah mengubah peta untuk membingungkan masyarakat internasional," ungkap Meng.
"Selain itu, Filipina mencoba mengulang lelucon tentang penghentian operasi BRP Sierra Madre dan menghubungkan tempat-tempat termasuk Terumbu Karang Ren'ai, Pulau Huangyan, dan Terumbu Karang Tiexian untuk membentuk modus provokasi terkoordinasi," lanjutnya.
"Akar penyebab situasi Laut Tiongkok Selatan yang menegangkan adalah provokasi dan pelanggaran Filipina yang didukung asing, ditambah dengan campur tangan eksternal. Filipina memikul tanggung jawab yang tidak dapat dielakkan atas hal ini. Sekarang Filipina menuduh dan menyerang Tiongkok dalam masalah ini. Ini seperti pencuri yang berteriak 'hentikan pencuri'. Tiongkok tidak pernah mencari, tidak mencari, dan tidak akan pernah mencari hegemoni, juga tidak akan pernah menggertak negara-negara yang lebih kecil. Namun, kami juga tidak akan pernah menoleransi atau mengizinkan negara-negara tertentu untuk terlibat dalam perilaku yang tidak bermoral untuk mengeksploitasi ukuran mereka yang lebih kecil untuk memeras negara-negara yang lebih besar," papar Mayor Jenderal tersebut.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
