Jumat, 25 April 2025 13:18:29 WIB
Presiden Kenya: Hanya Multilateralisme yang dapat Jamin Stabilitas Perdagangan Global
International
Eko Satrio Wibowo

William Ruto, Presiden Kenya (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Menurut Presiden Kenya, William Ruto, yang sedang dalam kunjungan kenegaraan ke Tiongkok minggu ini atas undangan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, globalisasi perdagangan adalah tren yang tidak dapat diubah dan negara-negara di seluruh dunia harus mencari hasil yang saling menguntungkan dengan mengejar multilateralisme.
Dalam wawancara eksklusif dengan China Central Television (CCTV), Ruto mengatakan bahwa hanya multilateralisme yang dapat memastikan stabilitas perdagangan global, dan tidak akan ada pemenang dari penerapan tarif yang luas oleh Amerika Serikat secara sepihak.
"Seluruh rezim tarif telah mengejutkan kita semua dan saya tidak berpikir satu negara pun yang bertindak secara sepihak akan menghadirkan situasi yang akan diterima secara global, atau yang baik untuk semua orang secara global. Apa yang baik untuk Amerika Serikat harus baik untuk Kenya. Jika tidak, kita tidak akan memiliki hasil yang saling menguntungkan, dan hasil yang kalah-menang akan selalu mengakibatkan semua orang akhirnya kalah," ujar Ruto.
Ruto mengatakan lebih banyak upaya harus diinvestasikan dalam multilateralisme daripada unilateralisme, dan menggambarkan globalisasi perdagangan sebagai "keharusan eksistensial".
"Kita harus lebih banyak bekerja dengan multilateralisme daripada unilateralisme, karena kita percaya bahwa multilateralisme memiliki perlindungan yang lebih besar dan menyediakan lingkungan yang setara untuk perdagangan bagi negara-negara di seluruh dunia. Karena seperti yang terjadi saat ini, globalisasi perdagangan bukanlah suatu pilihan. Ini adalah keharusan eksistensial. Saya tidak berpikir satu perusahaan pun di mana pun di dunia dapat bertahan hidup sendiri. Kita perlu melihatnya dari sudut pandang global. Dengan cara itu, hanya multilateralisme yang akan menjamin perdagangan global, dan perdagangan global adalah bahan bakar untuk kemajuan dan pembangunan serta perdagangan dan pertumbuhan," jelasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
