Selasa, 25 Maret 2025 11:40:34 WIB

Integrasi Inovasi Tiongkok dengan Kemajuan Industri dapat Sambutan Positif dari Para Pemimpin Bisnis Global
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Kim Fausing, Presiden dan CEO Danfoss (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Integrasi yang mendalam antara inovasi sains-teknologi dan inovasi industri muncul sebagai fokus utama bagi potensi kerja sama di antara para pemimpin bisnis global di Forum Pembangunan Tiongkok 2025 yang diselenggarakan di Beijing pada hari Minggu (23/3) dan Senin (24/3).

Berbicara di forum tersebut, Li Lecheng, Sekretaris Partai Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok, menyoroti penerapan strategi pembangunan yang didorong oleh inovasi yang dilakukan Tiongkok dengan teguh.

Saat ini, jumlah perusahaan dengan investasi asing yang didirikan di Tiongkok telah melampaui 1,2 juta, dengan investasi asing yang mencakup 31 kategori utama dan 548 subkategori dalam sektor manufaktur negara tersebut.

"Mendorong integrasi yang mendalam antara inovasi sains dan teknologi serta inovasi industri bukanlah kinerja tunggal Tiongkok, tetapi paduan suara seluruh dunia. Tiongkok memiliki sistem industri yang lengkap, skenario aplikasi yang kaya, pasar berskala super besar, dan sejumlah besar talenta, yang menyediakan ruang kerja sama yang luas bagi inovasi sains dan teknologi industri internasional," kata Li.

Khususnya, di luar produksi, pendirian pusat penelitian dan pengembangan di Tiongkok untuk bekerja sama dengan perusahaan domestik dalam mengatasi tantangan teknis utama telah menjadi tren yang berkembang di kalangan investor asing.

Raksasa farmasi Inggris AstraZeneca menandatangani perjanjian penting pada hari Jum'at (21/3) lalu untuk berinvestasi sebesar 2,5 miliar dolar AS (sekitar 41,5 triliun rupiah) di Beijing selama lima tahun ke depan. Berdasarkan perjanjian tersebut, AstraZeneca akan mendirikan pusat penelitian dan pengembangan strategis global di Beijing, yang keenam di seluruh dunia dan kedua di Tiongkok setelah ada satu di Shanghai. Pusat baru yang dilengkapi dengan laboratorium kecerdasan buatan dan ilmu data yang canggih itu akan mempercepat penelitian obat tahap awal dan pengembangan klinis.

"Alasan kami ingin berinvestasi di Tiongkok adalah karena ledakan inovasi yang terjadi di negara tersebut. Saat kami bekerja dengan perusahaan-perusahaan tersebut, kami berinvestasi, tentu saja, tetapi kami juga berinvestasi dalam menghadirkan kemampuan dan keterampilan kami sendiri. Kami berinvestasi dalam ekosistem fisik ilmu hayati di Beijing, misalnya, di mana kami benar-benar akan membantu perusahaan rintisan yang lebih kecil menghasilkan produk-produk baru, melatih orang-orang yang benar-benar akan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi," jelas CEO AstraZeneca, Pascal Soriot.

Transformasi ekonomi yang dipimpin oleh inovasi juga telah membawa peluang baru bagi perusahaan-perusahaan yang didanai asing.

"Kami berinvestasi dalam pertumbuhan berkualitas tinggi, kami berinvestasi dalam inovasi, dan kami berinvestasi dalam kerja sama dengan mitra-mitra Tiongkok kami yang baik. Ini adalah perjalanan yang baru saja dimulai saat ini, tetapi ini juga merupakan area di mana kami perlu bekerja sama secara erat," kata Kim Fausing, Presiden dan CEO Danfoss, pemimpin pasar global dalam bidang pemanasan dan pendinginan.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner