Kamis, 21 Maret 2024 10:34:32 WIB

Kepala Perancang: Tim Long March-8 Menguji Kelayakan Hidrogen Cair Sebelum Bertugas
Teknologi

Eko Satrio Wibowo

banner

Song Zhengyu, Kepala perancang roket pembawa Long March-8 dari China Academy of Launch Vehicle Technology (CMG)

Hainan, Radio Bharata Online - Menurut Kepala perancangnya, sebuah tim ilmuwan Tiongkok telah bekerja untuk memastikan keamanan dan kelayakan penggunaan hidrogen cair sebagai propelan untuk roket pembawa Long March-8, sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan peningkatan dalam industri dirgantara.

Pada Rabu (20/3) pagi, Tiongkok meluncurkan roket Long March-8, membawa satelit relai yang dijuluki Queqiao-2, atau jembatan murai-2, dari Situs Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan, Tiongkok selatan. Satelit ini dirancang untuk menyediakan layanan komunikasi Bumi-Bulan, sebuah langkah penting untuk misi eksplorasi bulan di masa depan seperti mengambil sampel dari sisi jauh bulan.

Dalam sebuah wawancara dengan China Central Television (CCTV) beberapa hari sebelum peluncuran pada hari Rabu (20/3), Song Zhengyu, Kepala perancang roket pembawa Long March-8 dari China Academy of Launch Vehicle Technology, mengatakan bahwa kekhawatiran terbesar timnya adalah apakah satelit tersebut dapat dikirim dalam waktu peluncuran.

Long March-8 melakukan penerbangan perdananya pada 22 Desember 2020, mengirimkan lima satelit ke orbit yang direncanakan, diikuti dengan versi modifikasi dari roket pembawa yang mengangkut 22 satelit ke orbit pada 27 Februari 2022.

Dalam dua peluncuran sebelumnya, saat roket dikirim ke orbit sinkron matahari, peluang peluncuran tersedia setiap hari. Sebaliknya, karena Queqiao-2 akan digunakan sebagai platform relay untuk misi bulan, hanya ada tiga hari yang memiliki jendela peluncuran pada bulan Maret 2024, dua kali setiap hari.

Di Wenchang, faktor utama yang mempengaruhi waktu peluncuran adalah cuaca. Karena kecepatan angin di ketinggian tinggi di Hainan dapat melebihi 60 meter per detik pada bulan Maret 2024, hal yang paling mengkhawatirkan Song adalah bagaimana menangani propelan roket, setelah peluncuran harus ditunda karena kondisi cuaca yang tidak mendukung.

"Suhu hidrogen cair adalah 20K, atau lebih dari 250 derajat di bawah nol. Jika tiba-tiba muncul masalah setelah kita mengisi hidrogen cair ke dalam tangki bahan bakar, peluncurannya harus ditunda. Hidrogen cair akan menguap dengan cepat pada suhu kamar, menyebabkan tekanan tangki meningkat. Dalam hal ini, tangki akan meledak, yang menimbulkan akibat yang tidak dapat diprediksi," ujarnya.

Karena sifat khusus dari propelan hidrogen cair, penggunaannya selalu sulit, dan masalah dapat timbul dengan mudah. Di seluruh dunia, banyak roket mengalami kebocoran pipa atau katup setelah hidrogen cair diisi ke dalam tangki.

Untuk menguji dampak propelan bersuhu rendah pada struktur roket, sistem perpipaan, katup, dan komponen penting lainnya setelah peluncuran harus ditunda, awal bulan ini, tim Long March-8 melakukan eksperimen untuk menilai kinerja mesin tahap akhir oksihidrogen dalam dua keadaan, yakni propelan dikeluarkan dari roket, atau propelan tetap ada di dalam roket selama 24 jam sebelum dinyalakan kembali. Kedua tes tersebut ternyata berhasil.

"Eksperimen ini meningkatkan kepercayaan diri kami, dan menghilangkan kekhawatiran mengenai penggunaan hidrogen cair. Kita perlu mengembangkan sistem propulsi yang canggih atau lebih canggih dengan kinerja lebih baik untuk mendorong peningkatan seluruh industri. Jika perusahaan milik negara tidak mengambil tindakan, misalnya, jika kita masih menggunakan propelan bersuhu normal untuk meluncurkan roket pembawa, akan sulit bagi negara kita untuk mencapai peningkatan industri," kata Song.

Peningkatan industri juga memerlukan waktu persiapan peluncuran yang lebih singkat. Tim Long March-8 berupaya mewujudkan tujuan untuk memungkinkan satu landasan peluncuran digunakan sekitar 50 kali dalam setahun, sedangkan saat ini hanya dapat digunakan maksimal 12 kali dalam setahun.

"Karena roket Long March-8 memiliki fitur respon cepat, maka disebut 'Quick Eight'. Selain itu, fitur-fiturnya dapat diringkas menjadi '3A', yaitu 'accountable', 'affordable' dan 'adaptable'. Kita perlu mendapat untung , tapi kita juga perlu membuat roket itu terjangkau. Kalau dihitung 5.000 dolar AS per kilogram, harga roket Long March 8 jauh lebih rendah dari itu. Tidak terlalu mahal," kata Song.

Komentar

Berita Lainnya

Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi

Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB

banner
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi

Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB

banner
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi

Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB

banner
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi

Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB

banner