Rancangan resolusi yang diajukan oleh Rusia seputar isu perusakan pipa gas alam Nord Stream gagal diterima dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa kemarin (28/03). Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning di depan jumpa pers rutin yang diadakan hari Selasa (28/03) kemarin menyatakan kekecewaan Tiongkok atas hal tersebut.
Mao Ning menyatakan, Dewan Keamanan (DK) seharusnya memikul tanggung jawab untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional. Rancangan resolusi yang diajukan oleh Rusia telah menyediakan pilihan penting untuk menyelidiki sebuah kebenaran, namun DK gagal mencapai kesepahaman seputar masalah tersebut. Tiongkok telah memperhatikan, dalam pernyataan mereka, tidak sedikit anggota DK yang mengecam peristiwa perusakan pipa Nord Stream, beberapa anggota DK juga menyarankan untuk mempercepat investigasi dan menjelaskan perlunya transparansi informasi. Hal ini telah memperlihatkan bahwa masalah keamanan infrastruktur lintas negara sangat diperhatikan, dan investigasi internasional yang menyeluruh, adil, transparan, serta independen pun sangat penting.
Mao Ning menekankan bahwa Amerika Serikat giat melakukan penyelidikan terhadap negara-negara berkembang, namun mereka justru malah diam dalam peristiwa yang membawa ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional, hal ini sepenuhnya adalah standar ganda. Apa yang sebenarnya ditakuti oleh AS? Tiongkok berharap pekerjaan investigasi terkait dapat segera mencapai kemajuan, kebenaran dapat segera terungkap dan pelaku kejahatan dapat segera menerima hukumannya.
Pewarta : CRI