Rabu, 1 Maret 2023 11:44:9 WIB

Virus H1N1 dominasi penyebaran Influenza di Tiongkok
Kesehatan

Endro

banner

Photo: VCG

BEIJING, Radio Bharata Online - Penyebaran influenza terus menunjukkan tren peningkatan di berbagai provinsi di seluruh Tiongkok, dengan wabah virus influenza A (H1N1) yang dilaporkan di banyak sekolah di beberapa daerah.

Statistik dari Pusat Influenza Nasional Tiongkok (CNIC) menunjukkan, bahwa tingkat positif virus influenza terus meningkat di provinsi selatan dan utara, selama minggu ketujuh tahun 2023, yang konsisten dengan puncak influenza yang biasa terjadi pada musim dingin dan musim semi.

Menurut laporan mingguan CNIC tentang influenza yang dirilis pada 23 Februari, virus influenza A (H1N1) menyumbang 71 persen dari total sampel virus influenza, menjadikannya jenis yang paling umum.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Zhejiang (CDC Zhejiang) mengumumkan di akun WeChat resminya pada hari Selasa, bahwa wabah influenza telah terjadi di sekolah-sekolah di beberapa kota di seluruh provinsi dengan H1N1 sebagai virus dominan.

CDC Zhejiang mencatat bahwa karena H1N1 tidak menyebar di provinsi tersebut selama hampir tiga tahun, penduduk setempat umumnya rentan terhadap virus tersebut karena tingkat vaksinasi yang rendah.

Sejak Tiongkok menurunkan manajemen COVID-19 pada 8 Januari, peningkatan arus orang dan pertemuan juga mempermudah penyebaran virus.

Selain itu, CDC Zhejiang menyatakan bahwa selama transisi dari musim dingin ke musim semi, ketika influenza merajalela, risiko wabah kluster di daerah ramai tetap ada.

Data pemantauan terbaru dari Beijing menunjukkan peningkatan yang jelas dalam intensitas aktivitas epidemi influenza musiman, dengan jumlah kasus mirip influenza meningkat 78 persen minggu lalu, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing (CDC Beijing) merilis statistik pada hari Senin, yang menunjukkan bahwa diantara virus influenza yang ada, influenza A telah menjadi virus dominan, dengan influenza A (H1N1) terhitung 64 persen dan influenza A (H3N2) terhitung 64 persen.

Zhang Daitao, Direktur Institut Pengendalian Penyakit Menular dan Endemik di CDC Beijing, menjelaskan bahwa prevalensi influenza biasanya memuncak pada bulan Desember dan kemudian menurun, dengan fluktuasi kecil sebelum epidemi berakhir pada musim semi berikutnya.

Namun, tahun ini unik karena intensitas epidemi influenza dan tingkat infeksi tetap rendah selama tiga tahun terakhir, mengakibatkan penurunan tingkat kekebalan di antara penduduk. (GT)

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner