Minggu, 15 Agustus 2021 13:40:27 WIB

Joe Biden Kirim 5.000 Personel Militer ke Afghanistan, Amankan Proses Pemulangan
Sosial Budaya

Angga Mardiansyah

banner

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. [Saul Loeb/AFP]

Joe Biden mengatakan bahwa Washington akan mengirim 5.000 tentara ke ibukota Afghanistan untuk mengevakuasi staf kedutaan besar Amerika Serikat dari kota tersebut.

"Saya telah mengizinkan pengerahan sekitar 5.000 tentara AS untuk memastikan kami dapat melakukan penarikan personel AS dan personel sekutu lainnya secara tertib dan aman," jelas Joe Biden disadur dari Anadolu Agency Minggu (15/8/2021),

Biden melanjutkan ribuan tentara tersebut juga akan membatu evakuasi warga Afghanistan yang membantu pasukan AS selama menjalankan misi.

Dia menekankan bahwa pasukan akan mempertahankan kewaspadaannya untuk menanggulangi ancaman teroris dari Afghanistan.

Biden mengatakan dia mengarahkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk mendukung Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dan para pemimpin negara lainnya untuk menghindari pertumpahan darah dalam memecahkan masalah yang ada di negara tersebut.

Namun, Biden juga menegaskan kepada Taliban jika akan mengerahkan militernya jika kelompok tersebut mengganggu proses pemulangan personelnya.

"Kami telah menyampaikan kepada perwakilan Taliban di Doha, melalui Komandan Tempur kami, bahwa setiap tindakan mereka di Afghanistan, yang membuat personel AS atau misi kami dalam bahaya, akan ditanggapi dengan respons militer AS yang cepat dan kuat," kata Biden.

Biden juga mengatakan jika AS sedang mengupayakan evakuasi yang aman bagi warga Afghanistan serta keluarga mereka yang membantu perjuangan AS selama menjalankan misi.

Sejak AS memutuskan menarik pasukannya, Taliban saat ini sudah berhasil menguasai 24 dari 34 ibu kota provinsi di Afghanistan.

Kota-kota yang dikuasai oleh Taliban yakni Qalat, Tarinkot, Pul-e-Alam, Kandahar, Lashkargah, Herat, Feroz Koh, Qala-e-Nau, Ghazni, Fayzabad, Aybak, Zaranj, Sheberghan, Kunduz, Pul-e-Khumri, Taluqan dan Sar-e-Pul.

Sementara itu, dalam pidato singkat yang disiarkan televisi, Presiden Ghani bersumpah untuk terus membela pemerintahannya. "Negara ini berada dalam bahaya ketidakstabilan yang serius," katanya.suara.com

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner