Radio Bharata Online - Otoritas Bea Cukai Tiongkok telah meluncurkan langkah-langkah baru untuk merampingkan proses izin untuk memenuhi pertumbuhan industri e-commerce lintas batas.

Wakil kepala Administrasi Umum Kepabeanan, Sun Yuning mengungkapkan pada konferensi pers yang diadakan di Beijing hari Senin (20/02/2023), bahwa Bea Cukai Tiongkok telah berinovasi, termasuk sistem pencatatan tanpa kertas untuk ekspor ke gudang luar negeri.

"Kami menerapkan model 'business-to-customer (B2C)' di masa lalu. Kemudian kami memperkenalkan pendekatan regulasi 'business-to-business (B2B)' dan 'business-to-business-to-customer (B2B2C)'," ujarnya.

Bea Cukai Tiongkok juga mengambil langkah-langkah untuk merampingkan transaksi e-commerce lintas batas dan menguntungkan bisnis dan konsumen.

“Kami juga telah meningkatkan aplikasi teknologi dalam prosesnya. Kami telah mengembangkan aplikasi untuk sistem informasi peraturan e-commerce lintas batas, yang dengannya kami dapat mewujudkan manajemen transaksi, pembayaran, logistik, dan data terkait lainnya yang terintegrasi,” kata Sun.

Selanjutnya, Bea Cukai Tiongkok juga menerapkan sistem pencatatan tanpa kertas untuk ekspor ke gudang luar negeri, dengan 1.713 gudang luar negeri terdaftar di Bea Cukai Tiongkok per akhir Februari.

"Pada saat yang sama, kami telah sepenuhnya mempromosikan pencatatan tanpa kertas dari ekspor e-niaga lintas batas ke gudang-gudang di luar negeri, dan mencapai pencatatan bersama secara nasional," tambahnya.