Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin di depan jumpa pers hari Senin kemarin (10/4) menunjukkan, patroli dan latihan militer mengelilingi pulau Taiwan adalah peringatan serius kepada para oknum separatis Taiwan yang nekat bersekongkol dengan kekuatan eksternal, adalah aksi seperlunya untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah nasional.
Ketika menjawab pertanyaan apakah Tiongkok khawatir latihan militer tersebut bakal mengintensifkan ketegangan situasi keamanan kawasan, Wang Wenbin menekankan bahwa masalah Taiwan sepenuhnya adalah urusan dalam negeri Tiongkok, prinsip satu Tiongkok adalah kesepahaman umum dan patokan dasar hubungan internasional yang diakui umum masyarakat internasional.
“Dewasa ini ancaman terbesar bagi perdamaian selat Taiwan adalah tindakan kaum separatis ‘Taiwan Merdeka’ serta dukungan kekuatan eksternal. Kami berharap masyarakat internasional dengan jelas memahami fakta masalah Taiwan, dengan teguh menaati prinsip satu Tiongkok, dengan tegas menentang aktivitas pemecah-belahan ‘Taiwan Merdeka’ dalam bentuk apa pun. ‘Taiwan Merdeka’ sangat bahaya bagi perdamaian dan kestabilan selat Taiwan. Untuk memelihara perdamaian dan kestabilan selat Taiwan, harus dengan tegas menentang perbuatan pemecah-belahan ‘Taiwan Merdeka’ dalam bentuk apa pun,” tutur Wang.
Dikabarkan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini menyatakan pihak Eropa hendaknya tidak kelebihan mengikuti pendirian pihak Amerika Serikat atau Tiongkok seputar masalah Taiwan.
Menanggapi hal itu, Wang Wenbin menyatakan, dewasa ini ancaman terbesar bagi perdamaian selat Taiwan adalah tindakan pemecah-belahan ‘Taiwan Merdeka’ serta dukungan pihak AS. Kami berharap berbagai negara dengan jelas memahami fakta masalah Taiwan, dengan teguh menaati prinsip satu Tiongkok, dengan tegas menentang aktivitas pemecah-belahan ‘Taiwan Merdeka’ dalam bentuk apa pun.”
Pewarta : CRI