Senin, 14 September 2020 22:39:50 WIB
Kerja sama ASEAN Plus Tiga (APT), Saluran Utama Kerja Sama Asia Timur Dalam Memerangi COVID-19 dan Menghidupkan Kembali Perekonomian.
Indonesia
Bharata Radio
Deng Xijun, Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN. - Bharata Radio
Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun dalam video konferensi pada hari Senin (14/9/2020) mengatakan, pertemuan Para Menteri Luar Negeri tentang Kerja Sama Asia Timur diadakan melalui tautan video dari tanggal 9 hingga 12 September. Pada tanggal 9 September Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi menghadiri ASEAN-Tiongkok, ASEAN Plus Pertemuan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Jepang dan ROK dan KTT Asia Timur. Pada 12 September, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Luo Zhaohui menghadiri Pertemuan Para Menteri Luar Negeri Forum Regional ASEAN atas nama Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi.
Deng mengatakan adapun Pertemuan Tiongkok-ASEAN merupakan sesi Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN yang pertama dengan mitra eksternal. Pertemuan itu diketuai bersama oleh Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Tederos Loscin dari Filipina, koordinator negara untuk hubungan Tiongkok-ASEAN.
Hasil dari Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN Plus Tiga (APT) menghasilkan 3 point pembahasan, yaitu:
Pertama, dengan tegas mendukung negara-negara APT dalam memimpin kerja sama anti-pandemi regional. Upaya anti-pandemi yang berhasil dari negara-negara APT telah memungkinkan Asia Timur menjadi salah satu pelopor global dalam memerangi pandemi dan menghidupkan kembali perekonomian. Upaya ini sangat dipuji oleh para Menteri.
Terkait kebutuhan regional yang disebabkan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi yang terdampak, Tiongkok menyerukan lebih banyak upaya yang harus dilakukan bersama.
- Meningkatkan tata kelola kesehatan masyarakat.
- Memperkuat kerja sama di bidang vaksin.
- Mencari jalan menuju pemulihan keadaan dengan melihat kawasan secara keseluruhan dan membangun dengan cepat dan jaringan jalur hijau.
Langkah-langkah ini akan berkontribusi untuk memulihkan kembali produksi dan pemulihan ekonomi lebih cepat.
Semua negara Plus Three berkomitmen untuk mendukung COVID-19 ASEAN Response Fund dan ASEAN Emergency Medical Supplies Reserve yang menunjukkan tekad negara-negara kawasan untuk menghadapi tantangan secara bergandengan tangan.
Kedua, menegakkan multilateralisme dan liberalisasi perdagangan dengan tegas.
Para Menteri APT menantikan penandatanganan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sebelum akhir tahun ini dan berkomitmen untuk integrasi ekonomi regional yang lebih besar. Negara-negara ASEAN Plus Three (APT) akan terus mendukung WHO dalam memainkan peran utama dalam upaya anti-pandemi global dan menentang politisasi dan stigmatisasi virus tersebut.
Ketiga, menjunjung tinggi keterbukaan dan inklusivitas, yang merupakan kekuatan unik kerja sama Asia Timur.
Para Menteri menyatakan bahwa ASEAN Plus Three harus menjunjung tinggi solidaritas, koordinasi, keterbukaan dan inklusivitas. Kita harus memperdalam kerja sama di bidang kesehatan masyarakat, perdagangan dan investasi, transformasi digital, ketahanan pangan, pariwisata, dan lainnya.
Terkait hal tersebut ASEAN Plus Three perlu mempromosikan pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan konektivitas, dan memastikan kelancaran industri serta rantai pasokan. ASEAN Plus Three (APT) juga perlu memfasilitasi arus personel dan lebih tangguh menghadapi tantangan untuk bersama-sama menjunjung perdamaian dan kemakmuran kawasan.
Kerja sama ASEAN Plus Three sebagai saluran utama kerja sama Asia Timur telah memimpin kawasan Asia Timur dalam memerangi COVID-19 dan menghidupkan kembali perekonomian.
Para menteri memuji pencapaian kerja sama dan menyetujui pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi sebagai dua prioritas utama saat ini. Para Menteri percaya bahwa negara-negara APT harus menjunjung tinggi solidaritas, koordinasi, keterbukaan, dan inklusivitas untuk memperdalam kerja sama.
Sebagai informasi tambahan, hubungan kerja sama ASEAN Plus Three (APT) mulai terbentuk sejak tahun 1997 yang melibatkan tiga negara Asia Timur yakni Cina, Jepang, dan Korea. KTT APT ke-1 diselenggarakan pada bulan Desember 1997 di Kuala Lumpur pada saat kawasan Asia sedang dilanda krisis ekonomi. Selama 10 (sepuluh) tahun pertama 1997-2007 kerja sama APT didasarkan kepada Joint Statement on East Asia Cooperation, East Asia Vision Group Report dan Report of the East Asia Study Group. Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan telah mengaksesi Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) masing-masing pada tahun 2003 (Tiongkok) dan tahun 2004 (Jepang dan Korea Selatan).
Kerja sama APT berdasar Joint Statement on East Asia Cooperation (1997) mencakup perdagangan, investasi, keuangan dan perbankan, transfer teknologi, teknologi telematika, e-commerce, industri, pertanian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pengembangan wilayah pertumbuhan, jejaring dunia usaha, dan iptek. Di bidang ekonomi dan moneter mencakup manajemen risiko makro ekonomi, monitoring aliran modal kawasan, memperkuat sistem keuangan dan perbankan, dan reformasi arsitektur keuangan internasional.
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB
HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB
Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB
BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB
Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB
Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB
Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB
Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB
Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB
Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB
Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB
Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB
Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB
Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB