Jumat, 18 September 2020 7:12:35 WIB

Guangxi Menjadi Pusat Kerjasama Tiongkok-ASEAN Dalam Industri Keuangan
Indonesia

Radio Bharata

banner

Fan Shixiang, Kepala Otoritas Pengawas Keuangan Daerah Otonom Guangxi

Pandemi COVID-19 telah memberikan pukulan berat pada dunia di tahun 2020. Tiongkok bekerja keras untuk mengontrol dan mengatasinya sekaligus memberikan bantuan pada berbagai negara untuk memeranginya bersama.

Untuk menggiatkan kerja sama antara Tiongkok dengan negara-negara ASEAN, pemerintah Tiongkok menunjuk provinsi Guangxi sebagai pusat kerja sama Tiongkok-ASEAN di bidang industri keuangan. Menjadikan Guangxi sebagai pintu gerbang industri finansial Tiongkok menuju ASEAN.

Dipilihnya Guangxi erat kaitannya dengan majunya provinsi ini dalam industri keuangan global. Guangxi telah meluncurkan sebuah program lengkap bertajuk “Rencana Umum Guangxi untuk Membangun Sebuah Pintu Gerbang Terbuka menuju ASEAN”. Dengan demikian, perluasan industri keuangan menuju ASEAN telah menjadi program nasional Tiongkok dan akan lebih dalam terlibat dalam program Sabuk dan Jalan.

Untuk menyukseskan program ini, pemerintah Wilayah Otonom Guangxi telah meluncurkan lebih dari 20 program pendukung. Di antaranya adalah Rencana Tata Ruang Finansial Guangxi, Rencana Kerja Peningkatan Daya Tarik Investasi Keuangan, pembentukan 10 Tolak Ukur untuk Pengembangan Bakat Baru Keuangan, Rencana Layanan Keuangan Pendukung Zona Percontohan Perdagangan Bebas Tiongkok (Guangxi), Rencana Implementasi untuk Taman Industri Emas Tiongkok-ASEAN, Rencana Pembentukan Institut Kerja Sama Keuangan Tiongkok-ASEAN, dan lain-lain.

Dalam seminar online bertajuk “Untuk ASEAN dan Masa Depan – Peluncuran Kembali Industri Keuangan di Guangxi” yang diadakan pada Jum’at, 18 September 2020, Kepala Otoritas Pengawas Keuangan Daerah Otonom Guangxi Fan Shixiang menjelaskan, “Berdasarkan perkembangan pasar keuangan dalam dan luar negeri dan tata letak lembaga keuangan, kami memasang target pada beberapa subjek utama seperti penyempurnaan administrasi, teknologi keuangan, lembaga kajian keuangan, dan mengunjungi Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, Chengdu, Bangkok, Singapur, dan kota lain untuk menjalin kerja sama. Saat ini, kami telah menandatangani lebih dari 30 perjanjian kerja sama strategis dengan berbagai institusi keuangan utama di dalam dan luar negeri. Perjanjian-perjanjian ini telah terimplementasi sebesar 70%, sangat meningkatkan konsentrasi elemen keuangan di Guangxi.”

Saat ini, Guangxi telah memiliki 6 (enam) kawasan percontohan. Yaitu Gedung kawasan percontohan inovasi asuransi terpadu, kawasan percontohan reformasi dan inovasi keuangan hijau, kawasan percontohan inovasi keuangan lintas perbatasan, kawasan percontohan reformasi dan inovasi keuangan, kawasan percontohan reformasi keuangan pedesaan, dan kawasan percontohan reformasi Kerjasama dan kredit pedesaan.

Guangxi juga telah mendirikan 4 (empat) pusat yang terbuka untuk ASEAN. Yaitu pusat keuangan lepas pantai regional, pusat transaksi moneter regional, pusat investasi dan pembiayaan lintas batas, pusat layanan perantara keuangan lintas batas.

Juga telah ada 4 (empat) basis layanan terbuka untuk ASEAN. Yaitu basis layanan keuangan tahap akhir, basis layanan manajemen kekayaan, basis layanan informasi keuangan, dan basis pelatihan pertukaran keuangan.

4 (empat) pasar telah ditingkatkan fungsinya. Yaitu pasar perdagangan komoditas, pasar perdagangan industri emas, pasar investasi ekuitas regional, dan pasar perdagangan ha katas property regional.

Semua fasilitas ini hanya merupakan bagian dari usaha pemerintah Guangxi dalam mewujudkan kerja sama industri keuangan yang lebih baik antara Tiongkok dan ASEAN.

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner