Senin, 17 Juli 2023 12:54:5 WIB
Pemasaran dan Teknologi Mainkan Peran Kunci dalam Pemulihan Industri Manufaktur Furnitur Tiongkok
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Wang Xuening, Direktur pemasaran luar negeri Oppein Home Group Inc. (CMG)
Qingyuan, Radio Bharata Online - Tiongkok, yang menyumbang sekitar 40 persen dari produksi furnitur dunia, melihat industri perabotannya berangsur-angsur meningkat. Pasalnya, para pemain pasar di industri tersebut telah mencurahkan upaya mereka dalam pemasaran dan digitalisasi.
Industri tersebut telah mengalami peningkatan besar-besaran sebesar 70 persen dalam pesanan luar negeri tahun ini, dengan ekspor ke Australia yang memimpin pertumbuhan. Lonjakan itu terutama didorong oleh rendahnya basis perbandingan dan permintaan yang terpendam akibat pandemi Covid-19.
"Permintaan untuk furnitur penggunaan komersial telah menurun karena kenaikan suku bunga, tetapi permintaan untuk perabot rumah tangga pribadi meningkat. Setelah pandemi, orang-orang ingin meningkatkan ruang hidup mereka," ungkap Wang Xuening, Direktur pemasaran luar negeri Oppein Home Group Inc.
Tapi, eksportir furnitur Tiongkok telah berjuang keras sejak 2019 lantaran tarif anti-dumping yang diberlakukan oleh AS dan negara-negara Asia Tenggara yang membatasi pangsa pasar.
Menghadapi tantangan ini, para eksportir harus menemukan cara-cara inovatif untuk bersaing. Untuk itu, para produsen Tiongkok telah meluncurkan pabrik bertenaga kecerdasan buatana atau artificial Intelligence (AI) untuk membantu meningkatkan produksi dan kualitas sekaligus menjaga biaya tetap terkendali.
"Seluruh proses kami, mulai dari pemasaran dan produksi hingga logistik, telah didigitalisasi. Saat ini, otomatisasi juga memungkinkan kami untuk memenuhi pesanan yang jauh lebih besar dengan jumlah pekerja yang lebih sedikit," ujar Wang Bo, Kepala administrasi sumber daya manusia di Qingyuan Oppein Home Group.
Sementara 'belanja balas dendam' telah menunjukkan kekuatan di sektor makanan dan hiburan, konsumen masih ragu-ragu dalam hal barang yang membutuhkan biaya besar seperti perumahan.
Stimulus tambahan dari pemerintah diantisipasi karena Tiongkok sedang meningkatkan belanja konsumen dan melepaskan potensi pembelian negara ini, sebuah kekuatan kunci yang mendorong pemulihan ekonomi Tiongkok.
"Ketika kita semakin jauh dari Covid, belanja konsumen kemungkinan besar akan membaik dan lebih banyak investasi akan terlihat di area-area yang menjadi kunci ekonomi. Kemudian saya pikir akan ada beberapa intervensi pemerintah, dengan subsidi, pemotongan pajak, mungkin pemotongan suku bunga pinjaman untuk memotivasi orang untuk membeli," jelas Guilherme Raposo, Manajer penasihat bisnis internasional di Dezan Shira & Associates.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB