Senin, 29 November 2021 0:17:46 WIB

Bahaya Masker Katup, Biang Kerok Penularan Varian Omicron di Hong Kong
Teknologi

Agsan

banner

Masker katup disebut memicu penularan COVID-19 varian Omicron di Hong Kong (Foto: Getty Images/iStockphoto/oatawa)

Hongkong - Varian terbaru virus corona B.1.1.529 atau Omicron terdeteksi di sejumlah negara. Di Hong Kong, penularannya dikaitkan dengan penggunaan masker katup.  Dugaan ini didasari oleh hasil investigasi ahli mikrobiologi Yuwn Kwok Yung dari Universitas Hong Kong. Diberitakan oleh RTHK, hasil investigasi menunjukkan bahwa masker katup berkontribusi pada penularan varian Omicron.
\r\nDihubungi detikcom, ahli pernapasan dari RS Paru Persahabatan dr Agus Dwi Susanto, Sp P(K) mengatakan bahwa penggunaan masker paru memang berisiko. Untuk saat ini, masker rangkap alias double mask lebih disarankan.
\r\n
\r\n"Masker katup itu hembusan napas dari pemakai keluar, sehingga kalau pemakai masker katup itu sakit COVID-19, maka udara yang keluar dari masker membahayakan sekitarnya, jadi tidak disarankan," ujar dr Agus Dwi Susanto, Sp P(K), kepada detikHealth, Sabtu (27/11/2021).
\r\n
\r\nSejauh ini Hong Kong melaporkan dua kasus varian Omicron. Kasus pertama diyakini dibawa oleh seorang pria 36 tahun yang baru tiba dari Afrika Selatan pada 11 November, yang kemudian menularkan ke pria lain yang tinggal berdekatan.
\r\n
\r\nApa itu varian Omicron?
\r\nOrganisasi kesehatan dunia WHO para 26 November 2021 telah menetapkan varian terbaru B.1.1.529 sebagai variant of concern (VOC) dengan kode Omicron. Meski disebut-sebut muncul di Bostwana, WHO dalam daftarnya menyebut 'multiple countries' di kolom dokumentasi awal.
\r\n
\r\nNamun dalam pernyataan resminya, The Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE), menyebut varian B.1.1.529 pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. Varian ini mengandung sejumlah mutasi, sebagian di antaranya 'mengkhawatirkan'. Bukti awal menunjukkan adanya risiko reinfeksi yang lebih tinggi.
\r\n
\r\nDalam beberapa pekan belakangan, kasus infeksi meningkat tajam bersamaan dengan terdeteksinya B.1.1.529 yang belakangan diberi nama varian Omicron. Kasus pertama varian Omicron berasal dari spesimen tanggal 9 November 2021.
\r\n
\r\nBelum terdeteksi di Indonesia
\r\nDalam konferensi pers di channel Youtube Kemenko Bidang Maritim dan Investasi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan hingga saat ini varian Omicron belum terdeteksi di tanah air.
\r\n"Sampai sekarang indonesia belum teramati adanya varian Omicron," tegas Menkes Budi.
\r\n
\r\nMeski demikian, kewaspadaan telah ditingkatkan. Disebutkan, jalur penerbangan dari negara yang terkonfirmasi memiliki kasus varian Omicron paling banyak adalah dari Hong Kong, Italia, dan Inggris, lalu disusul Afrika Selatan.
\r\nMenurut Menkes, semua jalur kedatangan internasional akan diperketat dengan tes PCR (polymerase chain reaction). Bila terkonfirmasi positif, akan menjalani genome sequence untuk mengetahui varian virusnya.
\r\nBukan cuma jalur udara, jalur laut juga diperketat. Belajar dari pengalaman, varian Delta sebelumnya diyakini masuk Indonesia melalui jalur laut.
\r\n
\r\n https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5831361/bahaya-masker-katup-biang-kerok-penularan-varian-omicron-di-hong-kong.
\r\n
\r\n 

Komentar

Berita Lainnya

Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi

Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB

banner
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi

Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB

banner
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi

Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB

banner
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi

Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB

banner