Kamis, 3 November 2022 12:15:11 WIB

Sebuah upaya untuk mendukung keterlibatan pemuda dalam agenda pembangunan global

Tiongkok

Adelia - Radio Bharata Online

BEIJING, Radio Bharata Online - Sebuah upaya untuk mendukung keterlibatan pemuda dalam agenda pembangunan global, pemerintah Tiongkok meluncurkan sebuah Rencana Aksi untuk Pembinaan Pemuda Global (Action Plan for Global Youth Development) dan Pekan Iklim Pemuda Global (Global Youth Climate Week) diluncurkan di Beijing pada Senin (31/10/2022).

Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 300 delegasi pemuda dari seluruh dunia baik secara daring maupun luring.

Rencana Aksi untuk Pembinaan Pemuda Global, yang diprakarsai oleh Federasi Pemuda Seluruh Tiongkok (All-China Youth Federation) dan komite penyelenggara Forum Pembinaan Pemuda Dunia (World Youth Development Forum), akan menerima proposal untuk proyek pembinaan pemuda di seluruh dunia. Rencana aksi ini akan memilih 100 proposal dan melakukan kegiatan pembangunan kapasitas kemampuan dan pertukaran pemuda.

"Kami berharap rencana aksi ini akan semakin memotivasi kaum muda di seluruh dunia untuk berkontribusi terhadap implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dan Inisiatif Pembangunan Global melalui tindakan nyata mereka, serta memajukan pertukaran pengalaman dan kerja sama internasional tentang pembinaan pemuda," kata Fu Zhenbang, Wakil Presiden Federasi Pemuda Seluruh Tiongkok.

Iklim adalah aspek yang penting dan melalui area ini kaum muda dapat berkontribusi terhadap pembangunan global. Pekan Iklim Pemuda Global, yang diprakarsai oleh Aliansi Global Universitas tentang Iklim (Global Alliance of Universities on Climate/GAUC), akan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan isu iklim di seluruh dunia.

"Ini adalah mekanisme untuk menjadikan tindakan iklim kaum muda sebagai kontribusi yang lebih konkret bagi kemajuan tata kelola iklim global," ujar Yang Bin, Ketua Komite Eksekutif GAUC sekaligus Wakil Presiden Universitas Tsinghua.

Diprakarsai oleh Universitas Tsinghua, GAUC beranggotakan 15 universitas terbaik dari sembilan negara.

Komentar