Kamis, 7 September 2023 15:3:55 WIB
Para Eksportir Tiongkok Berimprovisasi Lantaran Biaya Pengiriman Global Meningkat
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Xiao Qinghua, Manajer Umum produsen elektronik yang berbasis di Kota Shenzhen di Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan (CMG)
Shenzhen, Radio Bharata Online - Eksportir Tiongkok menunda pengiriman dan bahkan menghindari transportasi laut sama sekali sebagai tanggapan atas kenaikan biaya pengiriman global baru-baru ini.
Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan perubahan besar pada harga pengiriman barang secara internasional. Di tengah pemulihan rantai pasokan global, tarif pengiriman peti kemas yang meroket tahun lalu turun kembali ke tingkat sebelum pandemi pada awal tahun 2023.
Tapi, sejak awal Juli 2023, beberapa raksasa pelayaran internasional termasuk Maersk telah mengumumkan kenaikan tarif di tengah gelombang peningkatan permintaan karena peritel Eropa dan Amerika Utara bersiap-siap untuk acara belanja besar-besaran di paruh kedua tahun ini.
Lonjakan terbaru dalam biaya pengiriman telah mendorong banyak perusahaan perdagangan luar negeri di Tiongkok untuk menunda pengiriman ke klien luar negeri mereka.
"Tarif memang sangat rendah pada awal Juli. Pada titik terendah, biayanya 1.600 hingga 1.700 dolar AS untuk mengirimkan kontainer kubus setinggi 40 kaki. Kemudian tiba-tiba, harganya naik menjadi 2.100 hingga 2.700 dolar AS per kontainer high-cube (40 kaki). Jadi, kami mengambil sikap menunggu dan melihat untuk beberapa waktu," kata Xiao Qinghua, Manajer Umum produsen elektronik yang berbasis di Kota Shenzhen di Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan.
Di saat beberapa perusahaan menunda pengiriman mereka, perusahaan lain telah beralih dari transportasi laut ke moda transportasi lain untuk menekan biaya.
"Menyusul kenaikan biaya pengiriman, banyak yang mengambil pendekatan menunggu dan melihat dan memilih transportasi multimoda sebagai gantinya, atau bahkan menunda dan mengurangi pengiriman mereka. Itulah cara mereka bereaksi terhadap perubahan harga," kata Zhang Peipei, Manajer Umum sebuah perusahaan logistik yang berbasis di Shenzhen.
Sejak awal Juli 2023, Indeks Peti Kemas Dunia yang dinilai oleh konsultan riset maritim independen, Drewry, telah meningkat sekitar 18 persen, dengan biaya pengiriman peti kemas berukuran 40 kaki sekarang mencapai sekitar 1.740 dolar AS (sekitar 27 juta rupiah).
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB