Rabu, 23 November 2022 10:23:45 WIB
WFP Peringatkan Kekeringan yang menyebabkan Rawan Pangan dan Malnutrisi di Tanduk Afrika
International
Endro - Radio Bharata Online
FILE PIC: Pesawat Program Pangan Dunia mendistribusikan makanan bantuan. /WFP
GENEVA, Radio Bharata Online – Program Pangan Dunia PBB (WFP) telah memperingatkan, dampak kekeringan di Kenya, Ethiopia, dan Somalia telah menyebabkan kerawanan pangan dan tingkat kekurangan gizi akut yang tinggi.
WFP, dalam laporan situasi respons kekeringan terbaru yang dirilis Selasa (22/11) mengatakan, sekitar 22 juta orang tidak aman pangan, karena kekeringan yang melanda seluruh negara.
Lebih lanjut WFP memperingatkan bahwa hilangnya ternak dan berkurangnya produktivitas, telah mengikis mata pencaharian komunitas penggembalaan.
Menurut angka yang dirilis WFP, pada tahun ini saja, setidaknya 9,2 juta kematian ternak terjadi di Ethiopia, Kenya, dan Somalia.
Mengutip proyeksi Komite Peninjau Kelaparan terbaru, lebih lanjut WFP memperingatkan bahwa bahaya kelaparan kemungkinan besar akan terjadi di tiga wilayah di Teluk di Somalia, antara Oktober hingga Desember.
Dikatakan, kondisi kekeringan semakin memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah mengerikan di seluruh wilayah Tanduk Afrika.
Akibat kondisi cuaca ekstrim, konflik dan tantangan ekonomi makro, situasi kerawanan pangan di Afrika Timur terus memburuk.
Di tengah dampak yang memburuk dari kekeringan yang sedang berlangsung, WFP mengatakan telah meningkatkan tanggapan di seluruh Tanduk Afrika untuk menanggapi kekurangan pangan yang parah, dengan memberikan bantuan makanan dan nutrisi untuk menyelamatkan masyarakat yang terkena dampak.
Di Somalia, WFP telah menggandakan lebih dari dua kali lipat bantuan pangan untuk menyelamatkan nyawa dari 1,7 juta orang pada April 2022, dengan rencana untuk mencapai 4,5 juta dalam beberapa bulan mendatang.
WFP mengatakan sangat membutuhkan 1,27 miliar dolar AS untuk semua operasinya di Kenya, Ethiopia, dan Somalia untuk periode dari November 2022 hingga April 2023. (CGTN)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB