Senin, 6 Februari 2023 9:45:25 WIB
Rencana PHK Massal, Ini Kata Bos Apple
International
AP Wira
Ilustrasi
JAKARTA, Radio Bharata Online - Apple, produsen teknologi asal Amerika Serikat, dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal seperti beberapa raksasa teknologi lainnya.
Disitat dari 9to5mac CEO Apple, Tim Cook, mengatakan perusahaan telah mengubah rencana pengeluaran dan perekrutannya dikarenakan adanya kondisi makroekonomi.
Cook menambahkan bahwa pihaknya akan membatasi perekrutan di area tertentu, sekaligus merekrut di area lainnya. Lebih lanjut, Cook mengatakan bahwa PHK merupakan langkah terakhir, sehingga Apple akan mengelola biaya dengan cara lain.
“Saya memandang PHK sebagai pilihan terakhir. Anda tidak pernah bisa mengatakan tidak pernah [untuk PHK]. Kami ingin mengelola biaya dengan cara lain sejauh yang kami bisa,” ujar Tim Cook.
Berdasarkan laporan dari Wall Street Journal, ada beberapa alasan mengapa Apple menghindari PHK, tidak seperti perusahaan teknologi lainnya.
Salah satu alasan terbesar yang dikutip dalam laporan itu adalah bahwa Apple jauh lebih terkendali dalam perekrutannya selama tiga tahun terakhir dibandingkan perusahaan yang lain. Sementara itu, para pesaingnya meningkatkan jumlah karyawan mereka di kisaran 57 persen hingga 100 persen antara September 2019 hingga September 2022.
Dalam periode tersebut jumlah karyawan Apple tumbuh sekitar 20 persen. Laporan tersebut juga menunjuk pada pendekatan “ramping” Apple untuk tunjangan karyawan (setidaknya dibandingkan dengan perusahaan teknologi lainnya), serta pendekatannya yang sangat metodis untuk berinvestasi dalam proyek dengan masa depan yang kurang pasti.
Misalnya, Apple banyak berinvestasi dalam hal-hal seperti AR dan VR, tetapi melakukannya dengan kecepatan yang lebih lambat daripada perusahaan seperti Meta kerap yang berinvestasi di area baru. Adapun, seperti yang dikatakan Cook sendiri dalam wawancara tersebut, PHK di Apple tidak dapat dikesampingkan sepenuhnya. Namun, untuk saat ini, PHK tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. (9to5mac)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB