Jumat, 17 Maret 2023 13:55:37 WIB

Negara-Negara Afrika Dapat Manfaat dari Pemulihan Ekonomi Tiongkok
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Ebrahim Rasool, duta besar Afrika Selatan untuk AS periode 2010-2015 (CMG)

Cape Town, Radio Bharata Online - Tiongkok tetap menjadi mesin utama pemulihan ekonomi Afrika dan kawasan berjuluk benua hitam itu benar-benar menikmati keuntungan dari pembangunan ekonomi negara yang dipimpin oleh Xi Jinping tersebut. Hal ini dinyatakan oleh dua pejabat dari Mozambik dan Afrika Selatan. 

Menteri Luar Negeri Mozambik, Veronica Macamo, berbicara tentang hubungan mereka yang berkembang dengan Tiongkok, dan manfaat ekonominya bagi rakyat negaranya dan di seluruh benua Afrika.

"Berbicara tentang Afrika, saya pikir kami membutuhkan banyak dukungan dari teman-teman Tiongkok. Di Mozambik, kami mulai dengan kerja sama. Sekarang, kami bergerak ke kemitraan, kemitraan strategis, jadi ini berarti bahwa hubungan dengan negara lain, tidak hanya Mozambik, telah berkembang secara positif. Saya percaya salah satu hal yang telah dan akan terus diperoleh Tiongkok, adalah rasa hormat," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa relasi antara Mozambik dan Tiongkok adalah hubungan yang saling menguntungkan yang tidak hanya tentang saling menghormati, tetapi juga soal kemauan untuk bekerja sama.

"Tiongkok juga telah membantu kami ketika kami memiliki masalah, jadi banyak keuntungan dari hubungan ini. Selama Covid, kami mendapat banyak dukungan dari Tiongkok. Mereka berkata, apakah Anda ingin vaksin? Anda ingin masker? Anda ingin bahan lain untuk mengatasinya dengan masalah-masalah ini? Kami mengandalkan Tiongkok tidak hanya dalam masalah kerja sama ekonomi, tetapi juga untuk solidaritas. Dan ketika Anda memiliki teman yang mendukung Anda selama masa sulit Anda, dia bukan hanya teman Anda, dia juga menjadi saudara Anda," jelas Macamo. 

Di sisi lain, Ebrahim Rasool, duta besar Afrika Selatan untuk AS periode 2010-2015, mengatakan keterlibatan Tiongkok dengan Afrika telah membantu pemulihan ekonomi benua itu dari Covid-19.

"Saya pikir bukti dari pengalaman kami di Afrika, khususnya Afrika Sub-Sahara, mendukung gagasan bahwa Tiongkok benar-benar siap untuk pemulihan besar dan lonjakan setelah sejumlah kemunduran, terutama Covid-19. Dan perasaan kami di Afrika adalah, misalnya, selama dua tahun terakhir, bahkan dalam kondisi Covid, kami telah melihat Tiongkok berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur Afrika, kembali membangun dan memperbaiki pelabuhan, jalan raya dan rel kereta api, dan infrastruktur lainnya," ujarnya. 

"Melihat perdagangan pada tahun 2019 saja, bernilai 200 miliar dolar antara Tiongkok dan Afrika, jadi yang saya ingin katakan adalah itulah bukti yang kita miliki bahwa Tiongkok tidak dalam masalah besar. Ia menghadapi tantangan, tetapi keluar, dan itu tidak hanya keluar, tapi juga menarik Afrika kembali," lanjut Rasool.

"Di Afrika Selatan, misalnya, lonjakan pertumbuhan kami setelah Covid-19, sebagian besar terjadi karena kami dapat menjual komoditas lagi ke Tiongkok. Dan itu membantu pemulihan ekonomi Afrika Selatan, meskipun secara sederhana. Jadi, saya setuju dengan itu dan benar-benar melihat Tiongkok sebagai mesin utama pemulihan Afrika," tambahnya.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner