Beijing, Radio Bharata Online - Menurut data resmi yang dirilis pada hari Senin (8/9), total impor dan ekspor barang Tiongkok dalam denominasi yuan meningkat 3,5 persen secara tahunan (year-on-year) menjadi 3,87 triliun yuan (sekitar 8.970 triliun rupiah) pada bulan Agustus 2025, menandai bulan ketiga berturut-turut dengan ekspor dan impor tumbuh secara bersamaan.

Menurut Administrasi Umum Kepabeanan atau General Administration of Customs (GAC) Tiongkok, perdagangan barang Tiongkok juga meningkat 3,5 persen secara tahunan (year-on-year) menjadi 29,57 triliun yuan (sekitar 68.662 triliun rupiah) selama periode Januari-Agustus 2025.

Ekspor memimpin ekspansi keseluruhan selama delapan bulan pertama, melonjak 6,9 persen secara tahunan (year-on-year) menjadi 17,61 triliun yuan (sekitar 40.900 triliun rupiah), sementara impor mencatat sedikit penurunan sebesar 1,2 persen menjadi 11,96 triliun yuan (sekitar 27.778 triliun rupiah).

Sedangkan perdagangan Tiongkok dengan negara-negara Sabuk dan Jalan naik 5,4 persen menjadi 15,3 triliun yuan (sekitar 35.530 triliun rupiah), menyumbang 51,7 persen dari total perdagangan.

"Dalam delapan bulan pertama tahun ini, laju pertumbuhan total impor dan ekspor Tiongkok meningkat sebesar 0,6 poin persentase dibandingkan paruh pertama tahun ini. Khususnya, baik ekspor maupun impor mengalami pertumbuhan pada bulan Agustus, menandai bulan ketiga berturut-turut pertumbuhan ganda. Meskipun menghadapi lingkungan eksternal yang berat dan kompleks, perdagangan luar negeri Tiongkok terus menunjukkan ketahanan dan vitalitas," ujar Lyu Daliang, Direktur Departemen Statistik dan Analisis GAC.

Ekspor Tiongkok juga telah mempertahankan pertumbuhan selama enam bulan berturut-turut. Dalam delapan bulan pertama tahun ini, ekspor Tiongkok ke pasar negara berkembang seperti ASEAN, Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tengah masing-masing tumbuh sebesar 15,8 persen, 25,9 persen, 10,8 persen, dan 13,9 persen.

Pertumbuhan impor kumulatif Tiongkok pun menunjukkan peningkatan dari bulan ke bulan. Selama periode Januari-Agustus 2025, produk mekanik dan listrik menyumbang 39,4 persen dari total nilai impor negara tersebut. Selama periode yang sama, impor produk energi dan mineral seperti minyak mentah dan bijih logam terus meningkat, sementara produk pertanian termasuk susu dan minyak nabati menunjukkan tingkat pertumbuhan marjinal.

"Pada bulan Agustus, impor komoditas curah Tiongkok meningkat volumenya, sementara impor komponen dan suku cadang tertentu tumbuh pesat. Impor barang-barang yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti perlengkapan olahraga, buah-buahan kering dan segar, juga mencatat pertumbuhan dua digit," ujar Lyu.