Selasa, 24 September 2024 16:25:27 WIB

Uji Terbang Ketinggian Rendah untuk Rute Penumpang Baru di Delta Sungai Yangtze telah Selesai
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Xu Jianjun, Kapten helikopter uji (CMG)

Shanghai, Radio Bharata Online - Uji terbang ketinggian rendah untuk rute penumpang helikopter baru antara kota metropolitan Shanghai di Tiongkok timur dan Provinsi Zhejiang di dekatnya telah selesai pada hari Senin (23/9) menjelang pembukaan resminya, dengan rute yang menawarkan layanan transportasi cepat dengan harga tiket mulai dari 1.400 yuan (sekitar 3 juta rupiah).

Uji terbang lepas landas dilakukan dari Distrik Pudong Shanghai dan menuju Pusat Transportasi Haining di Zhejiang, dengan Bandara Terapung NicoHU Shanghai Jinshan sebagai persinggahan.

Pilot mengonfirmasi seberapa cepat perjalanan tersebut dalam jarak lebih dari 100 kilometer, dengan rute baru yang ditetapkan untuk memberikan kemudahan yang cukup besar bagi klien.

"Kami lepas landas dari pangkalan penerbangan Helikopter Xingye di Pudong pukul 07:32 dan mendarat di Bandara Terapung NicoHU Shanghai Jinshan pukul 07:48. Penerbangan hanya memakan waktu 16 menit," kata Xu Jianjun, Kapten helikopter uji.

Waktu tempuh yang cepat itu menarik banyak calon pelanggan dan Li Chongwen, Manajer perusahaan Pengembangan Industri Penerbangan Umum Shanghai Jinshan, mencatat bahwa ada sejumlah pertanyaan dari klien tentang potensi penerbangan carteran ke Haining.

Setiap helikopter memiliki kapasitas untuk menampung empat penumpang, dengan masing-masing mampu membawa satu barang bawaan kecil dengan berat tidak lebih dari 15 kilogram.

Tiket sekali jalan untuk rute baru berkisar antara 1.400 hingga 2.600 yuan (sekitar 3 juta hingga 5,6 juta rupiah) per penumpang, sementara penerbangan carteran akan menelan biaya antara 6.000 dan 9.800 yuan (sekitar 13 juta hingga 21 juta rupiah) untuk layanan yang disesuaikan.

Tiongkok telah mengembangkan sektor ekonomi dataran rendahnya, sebuah konsep ekonomi yang bergantung pada wilayah udara dataran rendah, dengan pesawat tanpa awak seperti pesawat nirawak, serta helikopter dan mobil terbang memainkan peran dominan. Hal ini melibatkan sektor ekonomi seperti penerbangan dataran rendah, pariwisata udara, transportasi penumpang, layanan penerbangan umum, penelitian ilmiah dan pendidikan, dan lain-lain.

Sektor yang tumbuh pesat ini diperkirakan akan mencapai skala total sekitar 2 triliun yuan (lebih dari 4.314 triliun rupiah) pada tahun 2030.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner