Rabu, 23 Oktober 2024 11:38:33 WIB
Tiongkok Pertahankan Skala Utang Luar Negeri yang Moderat dengan Risiko Pembayaran Kembali yang Rendah pada Semester Pertama 2024
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Jia Ning, Direktur Departemen Pembayaran Internasional Administrasi Negara Valuta Asing (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok mempertahankan skala utang luar negeri yang moderat pada paruh pertama tahun ini, dengan risiko pembayaran yang relatif rendah, kata Jia Ning, Direktur Departemen Pembayaran Internasional Administrasi Negara Valuta Asing atau State Administration of Foreign Exchange (SAFE) pada hari Selasa (22/10).
Data mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni 2024, total saldo utang luar negeri mencapai 2,54 triliun dolar AS (sekitar 39.665 triliun rupiah), menunjukkan peningkatan sebesar 97,1 miliar dolar AS (sekitar 1.516 triliun rupiah) dibandingkan dengan akhir tahun 2023, menandai pertumbuhan empat persen, kata Jia pada konferensi pers di Beijing.
"Ekonomi Tiongkok mempertahankan pertumbuhan yang stabil. Tren kenaikan dalam imbal hasil komprehensif obligasi Renminbi telah menarik arus masuk modal asing yang konsisten ke obligasi Renminbi. Peningkatan bersih kepemilikan pada paruh pertama tahun ini tetap pada level yang tinggi, mendorong peningkatan hampir 90 miliar dolar AS (sekitar 1.405 triliun rupiah) dalam utang luar negeri jenis obligasi, yang merupakan faktor utama dalam kebangkitan utang luar negeri," ujar Jia.
Dalam hal rasio utang terhadap PDB, Jia mencatat bahwa rasio tersebut sedikit berfluktuasi dalam kisaran 14 persen hingga 16 persen, dan pembiayaan lintas batas bagi perusahaan secara efektif mendukung pengembangan ekonomi riil.
Ia juga mengatakan skala utang luar negeri sejalan dengan pertumbuhan ekonomi aktual.
"Skala utang luar negeri Tiongkok secara keseluruhan tetap moderat, dengan risiko pembayaran kembali yang relatif rendah. Risiko pembayaran kembali utang luar negeri terkendali. Indikator seperti rasio utang, rasio pembayaran kembali, rasio pembayaran utang, dan rasio utang luar negeri jangka pendek terhadap cadangan devisa semuanya tetap dalam kisaran aman yang diakui secara internasional," katanya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB