Kamis, 27 April 2023 16:27:13 WIB

Waspada, Cuaca Panas Bisa Picu Serangan Nyamuk Malaria
Kesehatan

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

ilustrasi malaria ( Pixabay/skeeze)

Radio Bharata Online - Cuaca panas di Indonesia berisiko menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Bukan cuma soal kulit tapi juga ancaman malaria.
Dokter Spesialis Anak Amar Widhiani mengatakan cuaca panas yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia menjadi suhu favorit nyamuk malaria untuk berkembang biak.

"Jakarta sekarang panas, banyak nyamuk berkembang biak, pasti ada vektor nyamuk Anopheles (malaria) meskipun bukan daerah endemis," kata Amar dikutip dari Antara.
Amar mengungkapkan baik nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah maupun Anopheles penyebab malaria menyukai daerah tropis dan tidak dingin. Hal ini terjadi lantaran nyamuk tersebut tidak bisa berkembang biak di daerah dingin.

Meskipun Jakarta dan sekitarnya bukan daerah endemis, tapi penyakit ini patut diwaspadai lantaran mungkin terjadi karena berbagai faktor.
"Di daerah seperti Jakarta dan Bekasi banyak terdapat semak-semak yang menyebabkan air (mengalir) tidak lancar. Itu menjadi tempat berkembang biak Anopheles dengan mudah" katanya.

Menular lewat pemudik

Selain itu,Amar mengungkapkan malaria bisa menyebar karena adanya nyamuk Anopheles yang terbawa oleh alat transportasi yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Diungkapkannya pemudik yang kembali dengan membawa penyakit malaria dalam tubuhnya atau disebut carrier, bisa menularkan kepada pemudik lain melalui gigitan nyamuk Anopheles yang dibawa.

"Transfusi darah juga harus hati-hati, jika mendapatkan donor yang mengidap penyakit malaria juga akan menularkan penyakitnya kepada yang mendapatkan transfusinya," kata Amar, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Untuk mencegah tertular penyakit ini, Amar menyarankan agar masyarakat mengurangi waktu keluar rumah antara sore sampai subuh. Hanya saja, jika terpaksa maka harus memakai pakaian lengkap, lengan dan celana panjang, serta mengoleskan obat anti nyamuk yang diulang pemakaiannya di kulit selama 4-6 jam untuk mencegah penularan.

Selain itu tidur di kamar yang dingin berpenyejuk udara atau kipas angin, serta menggunakan kelambu juga mencegah tubuh dari gigitan nyamuk Anopheles penyebab malaria.

 

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner