Kamis, 29 Desember 2022 11:35:12 WIB
Bisnis Perjalanan mulai Bangkit tapi Dunia Kekurangan Pesawat
International
Endro

Puluhan pesawat Boeing 737 MAX di-grounded di Bandara Internasional Grant County di Moses Lake, negara bagian Washington Amerika Serikat pada 17 November 2020. Foto: Reuters.
WASHINGTON, Radio Bharata Online – Ketika aktivitas perjalanan orang bangkit kembali dan Tiongkok mulai membongkar pembatasan Covid-19, satu kenyataan mulai muncul, bahwa dunia kehabisan pesawat.
Dilansir oleh The Straits Times, dengan maskapai dari United Airlines hingga Air India, masuk daftar tunggu pemesan jet yang jumlahnya mencapai ratusan.
Tetapi dengan kendala rantai pasokan, pesawat-pesawat itu tidak akan dikirim sampai bertahun-tahun ke depan, dimana bank investasi Jefferies memperkirakan saat ini ada pesanan 12.720 pesawat.
Semua itu berarti tarif setinggi langit yang dikeluhkan orang selama beberapa bulan terakhir akan tetap ada, dan keadaan bisa menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik.
Ajay Awtaney, pendiri situs web frequent flyer LiveFromALounge.com mengatakan,"Orang-orang terbiasa menurunkan tarif selama pandemi, dan pembukaan kembali Tiongkok akan memperburuknya. Bukan hanya kekurangan pesawat, tapi juga faktor lain seperti harga minyak.
Menurut Awtaney, satu maskapai penerbangan di yurisdiksi tertentu mungkin memiliki kemampuan finansial untuk menurunkan harga. Tetapi hal itu kemungkinan akan menyebabkan maskapai lain tersandung, yang mengarah ke tarif yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
Boeing dan Airbus, raksasa pembuat pesawat yang sebagian besar menikmati duopoli pemasok jet penumpang, terjual habis untuk setidaknya hingga 2029.
Memenuhi permintaan dari maskapai, karena orang-orang kembali terbang dengan sepenuh hati dan operator berupaya menyegarkan armada yang sudah tua, adalah tantangan rantai pasokan, mulai dari mendapatkan komponen yang diperlukan hingga kekurangan tenaga kerja.
Airbus awal Desember menurunkan target pengiriman 700 pesawat jet pada 2022, dengan alasan masalah rantai pasokan. Sebelumnya telah memperingatkan, lonjakan biaya energi akan sangat membebani produsen yang lebih kecil. (SCMP)
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
