BEIJING, Radio Bharata Online - Kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Rusia yang berkoordinasi untuk era baru, telah mendorong kerja sama ilmu pengetahuan dan inovasi antara kedua negara.
Presiden Tiongkok Xi Jinping, dalam sebuah artikel yang ditandatangani pada hari Senin menjelang kunjungan kenegaraannya ke Rusia menyebutkan,
kerja sama dalam proyek-proyek besar di bidang-bidang seperti energi, penerbangan, ruang angkasa, dan konektivitas bergerak maju dengan mantap. Kolaborasi dalam inovasi ilmiah dan teknologi, e-commerce lintas batas, dan bidang-bidang lain yang sedang berkembang, menunjukkan momentum yang kuat.
Didorong oleh kebijakan preferensial dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok dan Rusia telah melihat ekspansi yang cepat dalam kerja sama iptek dan inovasi.
Menurut Li Ziguo, direktur Departemen Studi Eropa-Asia Tengah, Institut Studi Internasional Tiongkok, Tiongkok dan Rusia sangat saling melengkapi di bidang sains dan teknologi.
Li menjelaskan, Tiongkok relatif lemah dalam penelitian ilmiah dasar, tetapi kuat dalam teknologi aplikasi dan pasar yang luas. Sebaliknya Rusia memiliki kekuatan dalam penelitian dasar, tetapi tingkat konversi pencapaian penelitian ilmiahnya rendah, dan kapasitas pasarnya juga kecil.
Pada tahun 2019, Tiongkok dan Rusia menetapkan tahun 2020 dan 2021 sebagai Tahun Inovasi Ilmiah dan Teknologi Tiongkok-Rusia.
Pada tahun 2020, kedua negara menandatangani peta jalan kerja sama di bidang sains, teknologi, dan inovasi untuk periode 2020 sampai 2025.
Selama Tahun Inovasi Ilmiah dan Teknologi, Tiongkok dan Rusia bergandengan tangan untuk mengatasi dampak COVID-19, dan melakukan lebih dari 1.000 kegiatan inovasi ilmiah dan teknologi bersama-sama.
Bidang interaksi bilateral yang paling menjanjikan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah yang melibatkan teknologi informasi.
Dengan COVID-19 yang mempercepat transformasi digital, Tiongkok dan Rusia juga telah memperkuat berbagai forum kerja sama di bidang ekonomi digital.
(CGTN)