Minggu, 28 Februari 2021 6:8:45 WIB
Kecam Kudeta, Utusan Myanmar untuk PBB Dipecat Junta Militer
Sosial Budaya
Angga Mardiansyah
Junta Militer pecat Dubes Myanmar untuk PBB. (REUTERS/STRINGER)
Pada Sabtu (27/2) junta militer pecat duta besar Myanmar untuk PBB, Kyaw Moe Tan, karena ikut mengecam kudeta penggulingan Aung San Suu Kyi. Gelombang demonstrasi di Myanmar terjadi sejak
Bersamaan dengan kudeta, militer membenarkan diri dengan menuduh kecurangan saat Pemilu pada November 2020 lalu. Suu Kyi menang telak tetapi junta militer menjanjikan pemilihan baru dalam satu tahun.
Demonstrasi makin menjadi sehingga pihak berwenang pun meningkatkan kekuatan lewat penggunaan gas air mata, meriam air dan peluru karet. Namun pada Jumat (26/2), duta besar Myanmar untuk PBB, Kyaw Moe Tan membuat seruan emosional pada komunitas internasional untuk "[mengambil)] tindakan sekuat mungkin...untuk memulihkan demokrasi."
"Revolusi ini harus menang," ujar Kyaw sambil memberi hormat tiga jari, simbol perlawanan terhadap junta, seperti dikutip dari AFP.
Kemudian pada Sabtu (27/2) malam pemerintah mengumumkan bahwa Kyaw bukan lagi duta besar Myanmar untuk PBB. Menurut siaran MRTV, Kyaw dianggap membangkang dan mengkhianati negara sehingga ia dipecat.
"Kami ingin berjuang sampai kami menang," kata Moe Moe (bukan nama sebenarnya), salah satu pengunjuk rasa.Sementara itu kekacauan terjadi di seluruh pusat komersial Yangon. Pengunjuk rasa menyebar ke jalan-jalan perumahan dan membangun barikade darurat dari tumpukan meja dan tong sampah. Mereka mengenakan topi pelindung dan masker gas.
Protes lain di dekat pusat perbelanjaan di dekat Tamwe Township dibubarkan polisi. Aye Myint Kyi, seorang ibu, tampak putus asa. Dia berkata sempat menghubungi sang putri yang akan dibawa.
"Saya tidak tahu ke mana dia dibawa. Dia ditangkap secara tidak adil," ujarnya sambil menangis.
Pada Sabtu (27/2), Bo Gyi dari AAPP memperkirakan angka ini bertambah. "Lebih dari 400 orang ditangkap (hari ini)," ujarnya. Angka ini hanya sebagian kecil yang masuk daftar terbaru harian karena mereka belum bisa mengkonfirmasi nama semua orang.Sejak kudeta, sebanyak 5 orang terbunuh. Sementara itu Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) menyebut lebih dari 770 orang sudah ditangkap dan dijatuhi hukuman. Tidak hanya pengunjuk rasa, aktivis, penangkapan pun dilakukan terhadap pekerja media. Pekerja media yang ditahan di antaranya dari Associated Press, Myanmar Now, Myanmar Pressphoto Agency, Monywa Gazette dan Hakha Times.cnnindonesia
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB