Kamis, 23 Maret 2023 11:47:44 WIB
Dubes Wu Jianghao Kembangkan Hubungan Bilateral Tiongkok-Jepang yang Sehat dan Stabil
International
Endro
Foto: Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang
BEIJING, Radio Bharata Online - Duta Besar Tiongkok untuk Jepang yang baru diangkat Wu Jianghao telah tiba di Jepang untuk menjalankan tugas negara. Dia mengatakan bahwa misi pentingnya adalah untuk mempertahankan dan mengembangkan hubungan yang sehat dan stabil antara Tiongkok dan Jepang. Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang dalam pernyataannya menyebutkan, bahwa memisahkan dan memutuskan rantai, atau konfrontasi antar kubu, tidak sesuai dengan kepentingan fundamental kedua negara dan rakyatnya.
Kepada media saat wawancara di bandara, Wu mengatakan,Tiongkok dan Jepang hanya dipisahkan oleh jalur air yang sempit. Dalam aliran sejarah yang panjang, masyarakat kedua negara telah saling belajar, dan hubungan kedua negara juga mengalami pasang surut. Dan kini memasuki era baru, sebagai tetangga abadi, kedua negara harus belajar dari sejarah, menciptakan masa depan bersama, serta hidup berdampingan secara damai, dan bekerja sama untuk saling menguntungkan.
Wu meminta kedua belah pihak untuk mematuhi prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam empat dokumen politik antara Tiongkok dan Jepang, mengikuti konsensus yang dicapai oleh para pemimpin kedua negara, tetap setia pada aspirasi awal, menghilangkan gangguan, dan mempromosikan operasi yang sehat.
Empat dokumen dasar yang disebutkan Wu adalah ;
- Pernyataan Bersama Tiongkok-Jepang tahun 1972,
- Perjanjian Damai dan Persahabatan Tiongkok-Jepang tahun 1978,
- Deklarasi Bersama Tiongkok-Jepang tahun 1998, dan
- Pernyataan bersama tentang memajukan hubungan tahun 2008.
Empat dokumen ini telah menjadi dasar hubungan Tiongkok-Jepang, sejak normalisasi hubungan diplomatik pada tahun 1972.
Wu menyoroti volume yang besar, landasan yang kuat, dan prospek yang luas dari kerja sama praktis Tiongkok-Jepang, dan menekankan bahwa "pemisahan dan pemutusan rantai" dan "konfrontasi antar kubu," bertentangan dengan sejarah dan tren zaman. (Global Times)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB