Radio Bharata Online - Duta Besar Tiongkok untuk Inggris, Zheng Zeguang pada hari Selasa (28/03/2023), mendesak pemerintah Inggris untuk berhenti mempolitisasi masalah TikTok dan menyalahgunakan gagasan keamanan nasional demi menekan platform media sosial TikTok milik Tiongkok.

Saat bertemu dengan media di Belfast, Zheng membuat desakan sebagai tanggapan atas larangan yang diberlakukan baru-baru ini oleh Inggris pada aplikasi yang dipasang di perangkat elektronik pemerintah.

Dia mengatakan bahwa Tiongkok dengan tegas menentang tindakan Inggris yang mengarang alasan untuk menekan perusahaan Tiongkok, yang menurutnya merupakan semacam manipulasi politik yang hanya akan merugikan Inggris sendiri dan orang lain.

Larangan itu, kata dia, akan memutus akses publik ke platform media sosial yang sangat populer.

"Anda hanya mencegah diri Anda memahami generasi muda. TikTok berkomitmen untuk keselamatan, keamanan, dan memastikan privasi. Mereka tidak akan melanggar privasi pengguna. Jadi, saya akan mendesak pembuat kebijakan dan politisi di Inggris tidak hanya untuk mempolitisasi isu-isu itu dan tidak disesatkan oleh negara ketiga mana pun," ujar Zheng.

Zheng melakukan kunjungan empat hari ke Irlandia Utara dari 26 hingga 29 Maret yang menandai kunjungan pertamanya ke wilayah tersebut sejak menjabat sebagai duta besar untuk Inggris pada 2021.

Dimiliki oleh raksasa teknologi yang berbasis di Beijing, ByteDance, TikTok memiliki lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia, termasuk 150 juta di Eropa. Tetapi tekanan politik pada platform tersebut telah meningkat di benua itu.

Pada awal bulan ini, menyusul larangan Komisi Eropa terhadap TikTok, parlemen Inggris telah mengumumkan aplikasi media sosial tersebut tidak akan diizinkan di jaringannya karena dianggap menimbulkan "masalah keamanan" dan akan dilakukan pemblokiran.