Rabu, 16 Desember 2020 4:48:16 WIB
Siapa Pengganti Edhy Prabowo dan Juliari Batubara?
Tiongkok
Agus Fachry
Edhy Prabowo (kiri) dan Juliari Batubara (kanan) (Dokumentasi Antara Foto)
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) sampai saat ini belum menunjuk siapa yang akan menduduki jabatan posisi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Menteri Sosial setelah ditinggalkan Edhy Prabowo dan Juliari P Batubara karena terjerat kasus dugaan korupsi. Reshuffle kabinet sebenarnya bukan isu baru. Sebelum mencuatnya kasus dugaan korupsi yang menjerat Edhy Prabowo dan Juliari P Batubara, isu perombakan kabinet sempat santer berembus. Reshuffle kabinet sempat jadi perbincangan hangat usai viralnya video yang menunjukkan Jokowi sedang gusar dan memarahi para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
Melalui video tersebut, Jokowi dianggap memberikan sinyal bakal merombak kabinetnya. Ini dilakukan karena dia kecewa dengan performa para pembantunya di periode kedua tersebut. Jokowi juga menyampaikan bisa merombak kabinetnya kapan saja. Di berbagai kesempatan Jokowi mengatakan, ia tak memiliki beban jika akan menata ulang kabinetnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan memiliki dasar dan pertimbangan sendiri dalam menilai dan memperhitungkan kinerja para menterinya. Namun, hingga saat ini reshuffle kabinet itu masih sebatas wacana. Sejumlah kalangan menilai, cepat atau lambat Jokowi akan mengocok ulang kabinetnya.
Mantan Wali Kota Solo ini bolak balik menyatakan kinerja sejumlah menteri tak sesuai ekspektasi. Selain KKP dan Kemensos, Jokowi bisa jadi juga sedang menimbang kementerian mana saja yang akan ditata ulang. Selain itu, Jokowi (mungkin) sedang melakukan negosiasi dengan sejumlah partai politik yang menyokongnya. Sebab, meski bolak balik menyatakan tak ada beban, Jokowi tetap harus berbicara dan mendengarkan suara parpol saat akan merombak kabinetnya. Jokowi harus menimbang dengan matang sebelum menentukan pilihan. Ini dilakukan agar kinerja jajaran menteri barunya tak mengecewakan dan sesuai harapan.
Akhir Desember Sejumlah politikus menyebut, Presiden Jokowi kemungkinan akan mengumumkan reshuffle kabinet akhir bulan Desember ini. Reshuffle akan dilakukan setelah Pilkada serentak digelar. Jika melihat berbagai kekecewaan yang dilontarkan dan kebutuhan pemerintah menghadapi pandemi dan resesi ekonomi, Jokowi sebaiknya memang harus segera melakukan reshuffle. Minimal mengisi dua kursi menteri yang kosong akibat tersangkut kasus korupsi. Apalagi, Kemensos menjadi salah satu kementerian yang memiliki peran penting dalam penanganan dampak pandemi.
Selain itu, reshuffle kabinet juga menjadi momen penting guna memaksimalkan kinerja pemerintahan Jokowi di periode kedua ini. Pasalnya, masa efektif pemerintahan Jokowi diprediksi hanya tinggal dua atau tiga tahun lagi. Karena setelah itu, parpol dan dan para menteri yang berasal dari parpol akan sibuk mengurus Pemilu. Tahun pertama periode kedua pemerintahan Jokowi menghadapi tantangan berat mulai dari pandemi hingga resesi ekonomi.
Untuk itu, perombakan kabinet harus memprioritaskan performa dan kinerja guna pemulihan ekonomi yang terdampak virus Corona dibanding pertimbangan dan hitung-hitungan politik. Kompetensi harus menjadi pertimbangan utama orang-orang yang akan ditunjuk menjadi menteri, bukan sekadar bagi-bagi kursi. Sejumlah nama diprediksi akan mengisi kursi yang ditinggalkan Edhy dan Juliari. Salah satunya mantan Menteri KKP pada pemerintahan Jokowi pertama, Susi Pudjiastuti. Nama Susi Pudjiastuti tiba-tiba menjadi ramai diperbincangkan pasca-penangkapan Edhy Prabowo. Selain Susi, nama Sandiaga Uno juga mencuat. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini disebut bakal menggantikan posisi Edhy Prabowo. Sementara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini disebut bakal mengisi jabatan menteri sosial menggantikan Juliari. Kader PDI Perjuangan ini dinilai cocok menjadi orang nomor satu di Kemensos berdasarkan rekam jejaknya selama memimpin Kota Surabaya. Selain KKP dan Kemensos, apakah ada kementerian lain yang akan diganti?
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB