Kamis, 1 September 2022 14:35:37 WIB

BPS: Indonesia Alami Deflasi pada Agustus 2022
Kesehatan

Thomas Rizal

banner

Ilustrasi. (Antara)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi atau penurunan harga sebesar 0,21 persen secara bulanan (month to month atau mtm) pada Agustus 2022.

Indeks Harga Konsumen (IHK) turun dari 111,8 pada Juli menjadi 111,57 pada Agustus. Deflasi yang dialami Indonesia merupakan yang terdalam sejak September 2019 di mana saat itu terjadi deflasi 0,27 persen.

"Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Agustus) 2022 sebesar 3,63 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 4,69 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).

BPS mencatat dari 90 kota IHK, 79 kota mengalami deflasi dan 11 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,65 persen dengan IHK sebesar 115,34 dan terendah terjadi di Depok dan Kediri masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 113,29 dan 111,01.

Sementara inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 114,65 dan terendah terjadi di Bekasi sebesar 0,12 persen dengan IHK sebesar 113,74.

"Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran," sambung Margo.

Adapun beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,80 persen; kelompok transportasi sebesar 0,08 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,58 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,25 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,21 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,85 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,33 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29 persen.

Jika dilihat berdasarkan komponen, maka deflasi pada Agustus 2022 disebabkan komponen harga bergejolak sebesar 0,51 persen. Sementara komponen inti dan harga diatur pemerintah masih mengalami inflasi.

Untuk komponen inti memberi andil kepada inflasi Agustus sebesar 0,24 persen dengan komoditas yang mendorong berasal dari uang kuliah untuk akademi dan perguruan tinggi, uang sekolah dasar serta tarif kontrak rumah.

Sementara komponen harga diatur pemerintah memberi andil ke inflasi sebesar 0,06 persen, yang disebabkan karena kenaikan bahan bakar rumah tangga dan tarif listrik.

BPS mencatat tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Agustus) 2022 sebesar 2,50 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 3,04 persen.

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner