BEIJING, Radio Bharata Online – Presiden Tiongkok Xi Jinping menekankan upaya menuju kemandirian dalam sains dan teknologi. Hal itu disampaikan Presiden Xi saat menghadiri sesi belajar kelompok ketiga Polit Biro Komite Pusat BPK ke-20 pada Selasa sore. Sesi ini difokuskan untuk meningkatkan penelitian dasar.
Dikatakan, dalam dunia sains, penelitian dasar secara luas dilihat sebagai kebalikan dari penelitian terapan, dengan yang pertama berfokus pada teori tentang bagaimana alam bekerja, dan yang terakhir pada teknologi yang kita gunakan dalam pekerjaan nyata.
Terobosan dalam penelitian dasar dapat mengarah pada industri baru dengan pekerjaan baru yang tak terhitung jumlahnya. Contohnya adalah fisika kuantum, yang meletakkan dasar komputer modern.
Xi menekankan bahwa umat manusia membutuhkan kerja sama internasional dan berbagi, lebih dari sebelumnya untuk mencapai pembangunan untuk semua. Tiongkok harus membangun platform untuk kerja sama semacam itu dan mendanai peneliti di seluruh dunia.
Program sains teknologi tingkat nasional harus lebih terbuka untuk kerja sama lintas batas, terutama di bidang perubahan iklim, keamanan energi, keamanan biologis, dan eksplorasi ruang angkasa.
Contoh yang ada dari perusahaan semacam itu dapat ditemukan di proyek "matahari buatan" terbesar di dunia, yang bernama International Thermonuclear Experimental Reactor, yang melibatkan lebih dari 60 negara dan wilayah, untuk menemukan sumber energi masa depan.
Tiongkok telah menjalin hubungan kerjasama sains dan teknologi dengan lebih dari 160 negara dan wilayah, dan terlibat dalam sekitar 60 proyek ilmiah global.
Presiden Xi juga menyerukan lebih banyak upaya untuk memperkuat tata letak penelitian dasar yang berwawasan ke depan, strategis, dan sistematis.
Investasi tahunan Tiongkok dalam riset dan pengembangan, mencapai tiga triliun yuan ($440 miliar) untuk pertama kalinya pada tahun 2022, mencapai peningkatan 10,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (CGTN)