Sabtu, 24 Desember 2022 9:16:11 WIB
Larang Perempuan Kuliah, Negara-negara Muslim Kecam Keras Taliban
International
AP Wira
. Hari Rabu (21/12/2022) aparat keamanan Taliban menghalangi ratusan mahasiswi masuk ke lingkungan kampus, sehari setelah kelompok yang berkuasa di Afghanistan itu melarang perempuan belajar di universitas. (AFP)
JAKARTA, Radio Bharata Online – Mayotitas negara-negara berpenduduk Muslim, termasuk Arab Saudi, Turki, dan negara-negara Teluk, mengecam keputusan pemerintah Taliban di Afghanistan melarang perempuan mengikuti perkuliahan di universitas.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan, kelompok Taliban berkewajiban menerapkan prinsip-prinsip Islam tentang hak-hak perempuan.
Dalam satu pernyataan tertulis, Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan "kebijakan melarang perempuan mengikuti kegiatan pendidikan di universitas adalah hal yang mengherankan di semua negara Islam".
sementara itu Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan pelarangan tersebut "tidak Islami dan tidak berperikemanusiaan". Ia mendesak pemerintah Taliban membatalkan tindakan mereka.
Saudi dan Turki menambah daftar negara Muslim yang mengecam keras Taliban.
Sebelumnya, Qatar yang dikenal sebagai penengah Taliban-Amerika Serikat, juga mengkritik tindakan Taliban.
Di luar Saudi, Qatar, dan Turki, Inggris, dan AS, para menteri luar negeri kelompok negara G7 yang menggelar pertemuan di Berlin juga mengecam keras langkah Taliban, yang mulai diberlakukan beberapa hari lalu.
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mengatakan, Taliban "secara sistematis mengadopsi kebijakan yang mempersekusi gender, yang bisa digolongkan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan".
Kelompok Taliban mengatakan pelarangan diambil karena "mahasiswa perempuan tidak mengenakan pakaian sesuai kaidah Islam dan telah terjadi interaksi antara mahasiswa laki-laki dan perempuan".
.(detik.com)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB