Senin, 12 Desember 2022 9:27:25 WIB
Oposisi Bangladesh Menggelar Protes Menantang PM Hasina
International
Endro
Pendukung Partai Nasionalis Bangladesh, yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Khaleda Zia, meneriakkan slogan-slogan selama rapat umum di Dhaka, Bangladesh, Sabtu, 10 Desember 2022 [Mahmud Hossain Opu/AP]
DHAKA, Radio Bharata Online – Aktivis Partai Nasionalis Bangladesh Rafiqul Islam, bergabung dengan puluhan ribu pendukung oposisi di ibu kota Dhaka, setelah melakukan perjalanan hampir 200 km dari distrik pesisir selatan Noakhali. Tapi dia harus memalsukan identitasnya untuk menghindari penahanan, menjelang unjuk rasa anti-pemerintah pada hari Sabtu.
Polisi di negara Asia Selatan itu telah menangkap ratusan pendukung dari oposisi utama Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), yang menyerukan unjuk rasa memprotes kenaikan harga, dan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Rafiqul Islam, seorang aktivis BNP di tingkat akar rumput, kepada Al Jazeera mengatakan, dirinya telah menghapus semua pesan, dan masuk ke akun Facebook kedua. Rafiqul diarahkan oleh komando pusat partai, agar bisa tiba di Dhaka tanpa ditangkap atau dilecehkan.
Dan usahanya berhasil. Demikian Rafiqul mengatakan saat berdiri di tengah lautan manusia, di lapangan Golapbagh di Dhaka tengah pada Sabtu pagi. Itu adalah rangkaian unjuk rasa terakhir BNP, yang diselenggarakan di seluruh negeri dalam beberapa minggu terakhir, untuk menuntut pemilihan baru di bawah pemerintahan sementara yang netral.
Dari unjuk rasa Dhaka, kepemimpinan puncak BNP memperbarui seruan itu bersama dengan tuntutan penarikan kasus terhadap ketua partainya Khaleda Zia dan putranya Tarique Rahman. Keduanya didakwa dan dihukum dalam apa yang dikatakan partai sebagai “kasus bermotivasi politik”.
Ketujuh legislator BNP mengumumkan pengunduran diri mereka dari parlemen saat ini, sebagai protes terhadap apa yang mereka katakan sebagai pemerintah "ilegal" yang dipimpin oleh partai Liga Awami yang berkuasa.
Hasina, yang berkuasa sejak 2009, dituduh menyelenggarakan dua pemilu nasional yang diwarnai oleh boikot oposisi, dan malpraktik pemilu di bawah pengawasannya.
Pendekatan keras pemerintahnya untuk menekan oposisi politik dan pembangkang, juga telah menarik kecaman keras dari aktivis hak asasi manusia dan pengamat independen.
BNP mengklaim lebih dari 180.000 kasus hukum telah diajukan, terhadap empat juta anggotanya dalam dekade terakhir. Pada saat yang sama, setidaknya 600 anggota partai telah diculik, dan sekitar 3.000 menjadi korban pembunuhan di luar proses hukum, di tangan pihak berwenang.
Para pemimpin oposisi, juga menuduh pemerintah menindak para pendukungnya, untuk menghalangi jumlah pemilih dalam aksi unjuk rasa baru-baru ini.
BNP mengatakan, setidaknya 2.000 aktivis dan pemimpin partai ditangkap, hanya beberapa hari sebelum unjuk rasa di Dhaka. Dua pemimpin utamanya, termasuk ketua de facto partai dan sekretaris jenderal Mirza Fakhrul Islam Alamgir, juga ditangkap dan dikirim ke penjara pada hari Jumat. (Al Jazeera)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB