Jumat, 30 Oktober 2020 3:26:15 WIB

Dari Inspeksi Xi Jinping sampai Repelita ke-14
Indonesia

CRI Online

banner

Sumber foto (CRI Online)

Sidang Pleno ke-5 Komite Senteral ke-19 PKT ditutup di Beijing pada 29 Oktober. Sidang mengajukan proposal tentang Repelita ke-14 dan mengajukan Tiongkok akan mencanangkan “pembangunan berkualitas tinggi”, dan menegaskan Tiongkok akan terus memperdalam reformasi dan keterbukaan pada level lebih tinggi. Sidang mengemukakan target jangka panjang untuk pada pokoknya mewujudkan modernisasi sosialis di Tiongkok pada 2035.

Presiden Tiongkok Xi Jinping pernah berkali-kali memberikan arahan tentang program Repelita ke-14. Ia menunjukkan, masa Repelita ke-14 merupakan kurun waktu lima tahun pertama dalam perjuangan membangun Tiongkok menjadi negara modern sosialis. Oleh karena itu adalah sangat penting untuk merumuskan skema perkembangan selama Repelita ke-14. Dewasa ini dunia tengah mengalami perubahan yang tiada taranya dalam seratus tahun silam, di mana kondisi dalam dan luar negeri tengah berubah secara mendalam. Demi perkembangan sehat dan kontinu ekonomi dan sosial, pihak terkait harus melakukan peneltiian dan investigasi yang mendalam serta mengambil kebijakan secara ilmiah. Mari kita ikuti jejak inspeksi Xi Jinping untuk mengetahui bagaimana cetak biru pembangunan Tiongkok pada  lima tahun mendatang.

Proposal Repeltia ke-14 mengajukan perlunya berpegang teguh pada inovasi sebagai tugas utama dalam pembangunan modernisasi Tiongkok dan menjadikan iptek mandiri sebagai tunjangan strategis pembangunan negara.

Pada 2016, Xi Jinping melakukan seminar dengan para ilmuwan di Universitas Iptek Tiongkok. Ia menegaskan, pembangunan ekonomi Tiongkok sudah memasuki kenormalan yang baru, dan harus menciptakan tenaga pendorong yang baru untuk mendongkrak perkembangan yang baru. Perlunya mengandalkan inovasi dan kreasi untuk mendorong industri Tiongkok ke level tinggi dan menengah. Xi Jinping menunjukkan, kekuatan ekonomi Tiongkok yang sebesar ini tidak mungkin memelihara perkembangan kontinu jika inovasi ipteknya masih tergantung pada luar negeri. Tiongkok dengan teguh tak tergoyahkan melaksanakan stragegi keterbukaan, namun harus menggenjot inovasi di tengah keterbukaan.

Proposal Repelita ke-14 mengemukakan perlunya terus memperbaiki mutu kehidupan rakyat dan meningkatkan taraf pembangunan masyarakat.

Pada 2017, Xi Jinping menginspeksi persiapan kota Zhang Jiakou sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2021. Ia menunjukkan, untuk hidup secara bahagia, harus menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Tiongkok adalah negara besar dengan populasi 1,4 miliar jiwa. Olahraga merupakan usaha sosial yang penting, sekaligus sunrise industry yang berprospek cerah. Tiongkok memohon menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin justru untuk mendorong olahraga ski dan skating Tiongkok supaya maju lebih cepat dan mendorong seluruh masyarakat terlibat dalam olahraga jasmani.

Proposal Repelita ke-14 mengajukan perlunya mendorong pembangunan hijau dan meningkatkan hidup harmoni manusia dan alam.

Pada 2018, Xi Jinping melakukan pembicaraan dengan massa berbagai etnis di tepi Danau Chaganhu, kota Songyuan, Provinsi Jilin. Ia menekankan, ekosistem yang kondusif merupakan sumber daya berharga bagi pembangunan ekonomi dan sosial di daerah timur laut, sekaligus keunggulan yang harus diandalkan dalam upaya membangkitkan kembali daerah Timur Laut. Perlunya memprioritaskan pelestarian ekosistem dan menggarisbawahi pembangunan hijau. Pelestarian lingkungan Danau Chaganhu dan perkembangan pariwisata hendaknya terus dilakukan secara seimbang.

Proposal Repelita ke-14 mengajukan perlunya melaksanakan keterbukaan pada level lebih tinggi dan menciptakan situasi menang bersama yang baru.

Pada 2019, Xi Jinping melakukan kunjungan kerja ke Shanghai. Dalam pidatonya di depan upacara pembukaan CIIE ke-2, Xi Jinping menekankan perlunya mempertahankan keterbukaan sebagai dasar pembangunan, memperdalam kerja sama dan pertukaran, serta dengan tegas menentang proteksionisme dan unilateralisme. Xi menyatakan, Tiongkok yang berada di titik tolak historis yang baru akan membuka pintunya semakin lebar. Tiongkok akan merentangkan tangannya menyambut berbagai negara melakukan investasi di Tiongkok dalam rangka merealisasi perkembangan bersama.

Proposal Repelita ke-14 mengjaukan perlunya memprioritaskan pertanian dan pedesaan.

Pada 2020, Xi Jinping melakukan inspeksi ke Yunnan, di mana beliau menunjukkan: “Pengentasan kemiskinan hanyalah langkah pertama menuju kehidupan bahagia, merupakan titik tolak baru. Kita harus mendorong revitalisasi pedesaan dengan berlandaskan pada perwujudan masyarakat sejahtera.”

Tahun 2021 sudah di ambang pintu. Repelita yang baru segera akan dicanangkan. Mari kita berjuang tanpa menyia-nyiakan waktu dan memulai mars “pembangunan berkualitas tinggi” dengan berpedoman pada cetak biru pembangunan Tiongkok pada masa depan.

 

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner