• Home
  • Berita
  • Program
  • Penyiar
  • Poadcast
Tiongkok







Jangan Iri, Warga Wuhan Kini Sudah Hidup Normal

CNBC Indonesia
26 Jan 2021 13.55 WIB
Kehidupan warga Wuhan sudah normal lagi. Terlihat orang berdansa di Sungai Yangtze di Wulan beberapa hari laluFoto: AFP/NICOLAS ASFOURI

3

Wuhan - 

Setahun yang lalu, sebuah pemberitahuan yang dikirim ke ponsel pintar milik warga Wuhan pada pukul 2 pagi, mengumumkan penguncian (lockdown) pertama yang berlangsung selama 76 hari di dunia.

Kota Wuhan, yang menjadi pusat industri dan transportasi di Tiongkok, mendadak lumpuh dalam semalam.


Seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (26/1/2021) sebagian besar kehidupan di Wuhan telah kembali normal, bahkan ketika seluruh dunia masih bergulat dengan penyebaran varian virus corona baru penyebab Covid-19 yang lebih menular. Bencana ini juga telah menewaskan lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia.Namun, pada Sabtu (23/1/2021) pagi, penduduk Kota Wuhan kini sedang menikmati hidup. Di sebuah taman di samping Sungai Yangtze, terlihat banyak orang yang sedang berlari. Ada pula yang sedang berlatih tai chi.

Padahal, Wuhan menyumbang sebagian besar dari total 4.635 kematian di Tiongkok akibat Covid-19, jumlah yang sebagian besar tetap statis selama berbulan-bulan.

Meski kota ini sebagian besar telah bebas dari wabah lebih lanjut sejak penguncian dicabut pada 8 April 2020, tetapi pertanyaan tentang asal-usul virus corona dan apakah otoritas China bertindak dengan cepat dan transparan masih terus dipertanyakan.

Sejak berakhirnya lockdown, Wuhan sebagian besar telah terhindar dari wabah lebih lanjut. Menurut penduduk, Wuhan berhasil karena kesadaran yang meningkat akibat pengalaman traumatis tahun lalu.

Wuhan dipuji karena pengorbanannya dalam melayani bangsa, mengubahnya menjadi semacam Stalingrad dalam perang Tiongkok melawan virus. Keberhasilan Wuhan juga tertuang dalam buku, dokumenter, acara TV, dan apresiasi dari para pejabat termasuk kepala negara dan pemimpin Komunis Partai Xi Jinping.

Sementara itu,Tiongkok pada Sabtu mengumumkan 107 kasus lagi, sehingga totalnya sejak awal pandemi menjadi 88.911. Dari jumlah tersebut, provinsi utara Heilongjiang menyumbang jumlah terbesar.

Beijing dan pusat keuangan Tiongkok, yaitu Shanghai, melaporkan tiga kasus baru di tengah pengujian massal dan penguncian rumah sakit dan unit perumahan yang terkait dengan wabah baru-baru ini.

Sekolah banyak yang telah beralih ke kelas online. Penggunaan masker tetap diwajibkan di dalam ruangan dan di transportasi umum. Aplikasi ponsel digunakan untuk melacak pergerakan orang dan membuktikan bebas virus dan belum pernah ke area tempat dugaan kasus telah ditemukan.Pihak berwenang mewaspadai potensi lonjakan baru seputar liburan Tahun Baru Imlek bulan depan. Pemerintah pun telah meminta kepada orang-orang untuk tidak bepergian dan menghindari pertemuan sebanyak mungkin.

https://travel.detik.com/travel-news/d-5348946/jangan-iri-warga-wuhan-kini-sudah-hidup-normal/2

Bagikan

Komentar

Berita Lainnya

14 Sep 2020
Kerja sama ASEAN Plus Tiga (APT), Saluran Utama Kerja Sama Asia Timur Dalam Memerangi COVID-19 dan Menghidupkan Kembali Perekonomian.
14 Sep 2020
Tiongkok – ASEAN Memperdalam Kerja Sama di Masa Pandemi
14 Sep 2020
Desa Tibet Jadi Sejahtera Melalui Pariwisata
14 Sep 2020
Kebohongan Dalam Pernyataan AS Terkait Xinjiang: Tentang Tingkat Pertumbuhan Alami Penduduk Xinjiang
14 Sep 2020
Pertempuran Tiongkok Melawan Covid-19 Episode II
14 Sep 2020
Pertempuran Tiongkok Melawan Covid-19 Episode I

Poadcast Menarik

Pariwisata

Produser: Adelia Astari

JELAJAH BUDAYA

Produser: BAGAS SUMARLAN

Asal Usul

Produser: Fitra Febriana

PROFIL TOKOH

Produser: Dika
  • Privacy Policy
  • Advertisement
© Copyright © Radio Bharata 738 AM by Ahmad Diyaz

Poadcast

  • Pariwisata
  • JELAJAH BUDAYA
  • PROFIL TOKOH
  • Asal Usul
  • DATA DALAM FAKTA
  • Jendela Inspirasi
  • KISAH DAN MOTIVASI
  • JELAJAH BUDAYA

Program Acara

  • Semangat Pagi
  • Zona Siang
  • Beranda Sore
  • Nuansa Akhir Pekan
  • Pelangi Bharata
  • Cafe Bharata
  • Trending Topik
  • Warna Warni

Follow Us